Usai Dilantik Jadi Kepala BSSN, Nugroho Buka Suara Soal Data Bocor
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Nugroho Sulistyo Budi, menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga keamanan data, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berperilaku aman di dunia siber.
Hal itu ia sampaikan usai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Nugroho menekankan bahwa BSSN ditugaskan untuk mengawal kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data demi mendukung penyelenggaraan pembangunan nasional ke depan.
“BSSN ditugaskan mengawal kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data sebagaimana yang seharusnya, sehingga data itu dapat digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan pembangunan ke depan,” ujar Nugroho.
“Yang lalu-lalu arahannya ada perbedaan data, harapannya dengan adanya data ini semua punya referensi yang sama seperti yang disampaikan Ibu BPS,” sambungnya.
Menanggapi maraknya kasus kebocoran data, Nugroho mengakui bahwa perlindungan data menjadi perhatian serius.
Namun, ia menegaskan bahwa keamanan data bukan hanya tanggung jawab BSSN semata, melainkan butuh peran aktif seluruh elemen bangsa.
“Terkait perlindungan data, memang itu menjadi concern kita bersama. BSSN bukan satu badan tunggal yang mampu melaksanakan itu semua. Kita butuh kerja keras dan kepedulian bersama,” kata dia.
Lebih jauh, Nugroho menjelaskan bahwa ancaman siber tak hanya bersumber dari celah sistem atau perangkat keras, melainkan juga karena faktor kelalaian manusia akibat kurangnya kesadaran akan keamanan.
“Karena sekali lagi, kalau bicara tentang siber, tentang data, bicara sistem perangkat keras tapi juga awareness, artinya kepedulian dan perilaku aman. Ketika kita tidak berperilaku aman baik dari lingkungan aparatur maupun masyarakat, akan mudah kena phishing, kena penetrasi,” tegasnya.
Ia mencontohkan, serangan siber banyak terjadi melalui teknik social engineering yang memanfaatkan kelemahan manusia.
“Karena itu berpulang pada pihak penyerang itu melakukan social engineering, mengeksploitasi pemikiran sehingga dia salah pencet, salah melakukan sesuatu. Ini yang harus diwaspadai,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, Nugroho meminta seluruh pihak, termasuk media, untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku aman saat menggunakan perangkat digital.
“Sehingga termasuk teman media harus melakukan literasi kepada warga masyarakat untuk peduli dan berperilaku aman dalam menggunakan gadget,” tutupnya.
Load more