Jakarta, tvOnenews.com - VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menjelaskan alasan pihaknya menutup Stasiun Karet.
Joni menyebut yang menjadi landasan penutupan stasiun tersebut adalah pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.
“Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan,” kata Joni, Jumat (3/1/2025).
Joni memaparkan dalam satu jam, pengguna KRL yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.
Ini membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang.
Padahal saat ini, kata dia, hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang.
Hal inilah yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.
“Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” terangnya.
Joni menjelaskan apabila Stasiun Karet digabung dengan Stasiun BNI City, maka para penumpang bisa menikmati fasilitas dan layanan yang optimal dengan keamanan yang terjamin.
Ditambah lagi, kata dia, lokasi Stasiun BNI City di Dukuh Atas sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.
"Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more