ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Penyidik Korea Selatan Dihalangi Militer Saat Coba Tangkap Yoon Suk Yeol

Penyidik Korea Selatan dihalangi pasukan militer di kompleks kepresidenan dalam upaya mereka melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol yang ditangguhkan dari jabatan presiden terkait deklarasi darurat militer bulan lalu.
Jumat, 3 Januari 2025 - 10:34 WIB
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, tvOnenews.com - Penyidik Korea Selatan dihalangi pasukan militer di kompleks kepresidenan dalam upaya mereka melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol yang ditangguhkan dari jabatan presiden terkait deklarasi darurat militer bulan lalu.

Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) lewat pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Jumat, menyatakan tengah melaksanakan surat perintah tersebut.

Namun, polisi menyatakan bahwa penyidik dihalang memasuki kompleks kepresidenan oleh satuan militer yang diduga merupakan bagian dari Komando Pertahanan Ibu Kota Korsel.

CIO memiliki waktu hingga Senin (6/1) untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Yoon yang didakwa atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait deklarasi darurat militernya pada 3 Desember 2024.

Namun, selain potensi bentrokan dengan pasukan pengamanan presiden, upaya penyidik CIO semakin terhalang akibat adanya ribuan pendukung Yoon yang berunjuk rasa di luar kompleks kepresidenan.

Para pengunjuk rasa berhimpun di dekat kompleks kepresidenan selama beberapa hari ini untuk menolak pemakzulan Yoon dan penahanannya. Sejumlah pengunjuk rasa bahkan harus digotong pihak kepolisian saat membubarkan aksi mereka.

Sejumlah pengamat menyatakan, mengupayakan penangkapan Yoon pada Sabtu atau Minggu berpotensi menimbulkan bentrokan yang lebih besar. Sementara, melaksanakannya pada Senin akan terlalu dekat dengan tenggat akhir surat perintah penangkapan.

CIO telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan satuan penyidik kementerian pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama terkait deklarasi darurat militer Yoon.

Tim gabungan yang melaksanakan surat perintah penangkapan tersebut terdiri dari 30 orang dari CIO dan 120 personel kepolisian, yang 70 di antaranya bersiaga di luar kompleks kepresidenan.

CIO mengajukan surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan tiga kali panggilan untuk pemeriksaan. Badan tersebut juga telah mendapat surat perintah untuk menggeledah kompleks kepresidenan.

Tim penasihat hukum Yoon menyebut surat perintah tersebut "ilegal dan tidak sah". Yun Gap-geun, seorang anggota tim penasihat hukum Yoon, pada Jumat menyatakan akan mengambil "tindakan hukum" terhadap upaya CIO menangkap kliennya.

Pihak kepolisian menyatakan, apabila Dinas Keamanan Kepresidenan atau pendukung Yoon terus berusaha menghalang-halangi CIO melakukan tugasnya, mereka akan ditangkap dan didakwa menghalangi pelaksanaan tugas resmi.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT