“Nilai komitmen pembelian produk dalam negeri padapengadaan barang/jasa pemerintah tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1.428,25 Triliun. Angka ini berasal dari komitmen dariKementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah sebesar Rp585,69 Triliun, serta komitmen dari BUMN sebesar Rp.842,56 Triliun,” ungkap Wamenperin.
Angka tersebut, lanjut Faisol Riza, mencerminkan adanyaoptimisme dalam memperkuat industri dalam negeri. di tengah kondisi geopolitik dan geoekonomi global yang dinamis.
Pemerintah bersama pelaku industri dan masyarakat semakinsiap menghadapi industrialisasi yang lebih baik, sesuai denganmisi ke-lima Asta Cita yaitu “Hilirisasi dan Industrialisasi: Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengolahan sumber daya lokal.”
Tak dapat dipungkiri, berbagai tantangan kondisi global memberikan dampak pada perekonomian dunia dan turut mempengaruhi perekonomian nasional.
Perubahan kebijakanperdagangan internasional yang memicu terbentuknya Pakta Ekonomi Dunia baru untuk memperkuat hegemoni negara-negara anggotanya juga menambah tantangan tersebut.
“Belum lagi ditambah dengan kemajuan perkembanganteknologi yang begitu pesat, menuntut kita untuk bersikapproaktif mengantisipasi perkembangan yang terjadi,” tegas Wamenperin.
Namun demikian, sektor industri pengolahan nonmigas dalamnegeri masih menunjukkan kinerja positif sebagai penggerakutama perekonomian nasional.
Hal ini terlihat dari capaianindikator makro seperti sektor industri pengolahan nonmigaspada triwulan III Tahun 2024 yang tumbuh positif sebesar4,84%, dengan nilai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar4,95%.
Load more