Selain itu, informasi prakiraan curah hujan yang setiap hari disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga harus direspons dengan baik oleh seluruh pemda.
Respons yang dimaksud salah satunya dapat dilakukan dengan menyiagakan petugas ke setiap kawasan rawan, seperti bantaran sungai, pesisir, perbukitan curam, dan sebagainya.
Sebab, Indonesia saat ini masih belum mempunyai sistem peringatan dini spesifik terhadap banjir dan tanah longsor sehingga prakiraan cuaca tersebut menjadi acuan utama untuk mempertimbangkan apakah kondisi ke depan bakal terjadi bencana atau tidak.
Dengan begitu, kondisi ini patut untuk ditanggapi secara serius, karena berdasarkan data sudah puluhan ribu warga terdampak dengan lebih dari 38 orang luka-luka, sebanyak 20 orang meninggal dunia dan tujuh orang dinyatakan hilang.
Jumlah tersebut didapatkan dari 55 kejadian bencana berupa banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir atau setidaknya sampai Senin (25/11/2024) pukul 17.00 WIB yang masuk ke dalam data rekapitulasi BNPB.
“Diantaranya 16 meninggal dunia dalam peristiwa banjir dan tanah longsor yang melanda empat kabupaten di Sumatera Utara pada 22-23 November kemarin,” tuturnya.(ant/lkf)
Load more