ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Diduga Banyak Manipulasi Proyek Sekolah, DPR Desak Kemendikbudristek dan PUPR Lakukan Audit: Ada Sekolah Anggarannya Rp1,8 Triliun

Komisi X DPR RI mendesak Kemendikbudristek terkait adanya banyaknya dugaan manipulasi proyek pembangunan sarpras sekolah yang didanai melalui program DAK fisik.
Kamis, 29 Agustus 2024 - 22:46 WIB
Kemendikbudristek didesak DPR untuk segera lakukan audit karena diduga banyak terjadi manipulasi anggaran pembangunan sekolah.
Sumber :
  • Kemendikbudristek

Jakarta, tvOnenews.com - Beberapa anggota Komisi X DPR RI menyoroti dugaan adanya manipulasi dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah yang didanai melalui program DAK fisik.

Mereka mendesak Kemendikbudristek untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR guna melakukan audit menyeluruh terhadap implementasi program ini.

Ketimpangan dalam pelaksanaan proyek sarpras sekolah dianggap sebagai salah satu penyebab ketidakmerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah.

Anggota Komisi X DPR, Muhammad Nur Purnamasidi, menyoroti bahwa salah satu masalah utama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi adalah ketimpangan sarpras di sekolah-sekolah.

Ia juga mengungkapkan bahwa data administrasi infrastruktur sekolah yang tercatat di portal Krishna Bappenas tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Hal itu disampaikan Nur Purnamasidi dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.

"Data yang dimasukkan ke Krishna tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Yang dieksekusi justru sekolah yang masih bagus, sedangkan yang rusak tidak tersentuh. Jadi, manipulasi administrasi sering terjadi karena ketimpangan sarpras ini. Perlu ada tindakan agar data bisa diperbandingkan dengan kondisi sebenarnya," ujarnya pada Kamis (29/8/2024).

Nur Purnamasidi juga menemukan melalui wawancara dengan beberapa sekolah bahwa sekolah-sekolah yang dekat dengan dinas terkait lebih sering mendapat perbaikan.

Sementara sekolah-sekolah yang tidak memiliki koneksi tersebut bahkan bisa tidak diperbaiki hingga 20 tahun lamanya.

Anggota Komisi X DPR lainnya, Anita Jacoba, juga menyoroti kondisi banyak sekolah negeri yang tidak layak untuk proses belajar mengajar.

Ia menemukan masalah mulai dari lahan sekolah yang sempit, kurangnya bangku dan meja, hingga bangunan yang hampir roboh.

Selain itu, Anita juga menemukan adanya proyek pembangunan sekolah melalui program Merah Putih yang mangkrak.

Beberapa bangunan sekolah terbengkalai dengan plafon yang ambruk karena pembangunan tidak dilanjutkan akibat dana yang tidak sampai ke daerah, sehingga kontraktor belum menyerahkan kunci kepada kepala sekolah.

"Ada sekolah-sekolah yang anggarannya Rp1,8 triliun per sekolah. Tapi lihat, pembangunannya terbengkalai, plafonnya ambruk. Anak-anak nggak berani masuk. Banyak Sekolah Merah Putih yang anggarannya besar, tapi saat ini banyak yang terbengkalai. Akibatnya, kontraktor belum menyerahkan kunci ke kepala sekolah karena belum selesai," jelas Anita.

Senada dengan itu, anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydrus juga menemukan banyak sekolah negeri, terutama di tingkat SD, yang kondisinya tidak layak untuk digunakan dan harus segera diperbaiki.

"Siapa yang bertanggung jawab? Dana mengalir miliaran setiap tahun, tapi nggak terasa manfaatnya. Maka audit pembangunan itu sangat penting. Apakah ini tanggung jawab PUPR atau Kementerian Pendidikan? Ini masalah serius karena dampaknya adalah kualitas pendidikan kita," tegas Fahmi.

DPR mendesak agar audit menyeluruh segera dilakukan untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas sarpras pendidikan.

Langkah ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan dan memastikan mutu pendidikan yang merata di seluruh Indonesia. (ant/rpi)

tvonenews

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT