Sosok T Pengendali Judol Buat Ribut, Ngabalin hingga Menkominfo Skak Benny: Jangan Cari Panggung!
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, sosok T pengendali judi online (Judol) buat ribut publik. Pasalnya, publik bertanya-tanya soal siapa sebenarnya sosok T.
Bahkan, tak hanya publik, Menkominfo Budi Arie hingga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin skak pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Pasalnya, Benny lah yang mencetuskan sosok T sebagai pengendali judi online di Indonesia.
Bahkan, tak hanya itu saja, eks Menko Polhukam, Mahfud MD juga mencetuskan lima orang yang merupakan jaringan dari sosok T.
Menyikapi hal ini, Ngabalin bantah keras pernyataan Benny. Dia katakan, sosok T tak dibahas dalam ratas.
"Tidak, tidak (dibahas)," beber Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Ngabalin lalu ditanya soal pernyataan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang menyebut sosok T justru dibahas di Istana. Ngabalin meluruskan maksud Ma'ruf Amin.
"Tidak dibahas. Mungkin Abah Kiai juga ingin menyampaikan bahwa ini kan sudah menjadi fitnah pada akhirnya, pada akhirnya juga setelah diminta keterangan di Mabes Polri, dia menyebut tidak di wilayah Indonesia kan, jadi yang begini-begini itu harus suasana teduh, tenang bagi negara dan tidak boleh ada yang menimbulkan isu dan kemudian memfitnah orang lain," beber Ngabalin.
Selain Ngabalin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta untuk tidak mencari panggung di tengah pemberantasan judi online (judol).
Pernyataan Budi Arie tersebut merespons isu inisial T yang disebut Kepala BP2MI Benny Rhamdani sebagai dalang judi online di Indonesia.
"Jangan membuat kisruh mencari panggung di dalam Pemberantasan judi online ini. Judi online ini bukan untuk cari panggung, Kita menyelamatkan rakyat," ujar Budi Arie seperti yang dikutip dari Podcast Political Show CNN Indonesia TV, pada Minggu (4/8/2024).
Bahkan Budi Arie katakan, tak perlu manuver atau gimmick semacam ini, dan lebih baik lakukan langkah penanganan sesuai wewenang masing-masing.
"Yang penting itu konkret langkah-langkahnya sesuai wewenang. Jangan main genderang gitu loh, main tari-tarian cuma gimmick, gitu loh. Dia punya wewenang untuk menyelamatkan 70.000 pekerja migran," ujarnya.
Load more