"Kami itu dapat laporan dari sekuriti RSUD. Jadi pada saat sekuriti RSUD melaporkan bahwa ada anggota TNI yang meninggal di RS kami mengecek baru kami tanyakan ini gimana kejadian kecelakaannya, kan laporannya kecelakaan. Jadi kami hanya sampai batas menerima laporan kemudian membantu mengkomunikasikan dengan satuan tempat prajurit itu berasal yaitu anggota Pomdam III Siliwangi. Tindak lanjutnya dan sebagainya itu ada di satuannya," ujar Rico.
Mendapati anggotanya tewas di rumah sakit itu, Rico lantas melakukan rangkaian pengecekan jasad.
Alhasil, pihaknya mendapati adanya sejumlah luka pada bagian tubuh prajurit TNI AD yang meninggal itu.
"Infonya sampai di RSUD itu masih hidup, 5 menit atau berapa menit penanganan karena mungkin sudah kehabisan darah ya, mungkin ya, saya juga kurang tahu, meninggal. Karena meninggal dan dilihat dari data identitasnya tentara, RSUD, mereka laporan ke kita," kata Rico.
Rico mengaku dari laporan yang diterima pihaknya didapati informasi jika Praka Supriyadi sempat meminta pertolongan ke Warga sekitar usai diduga alami kecelakaan hingga tubuh bersimbah darah.
"Laporan diterima dari warga bahwa ada korban kecelakaan, kemudian dicek oleh petugas korban masih hidup dan sempat komunikasi dan mengaku anggota POM TNI, minta tolong dibantu dibawa ke rumah sakit. Kemudian bersama petugas polisi, menghubungi mobil ambulans membawa korban ke RSUD Kota Bekasi, diterima pihak UGD RSUD Kota Bekasi, korban langsung ditangani. Namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengaku tengah mendalami dan menelusuri prajurit TNI AD yakni Praka Supriyadi yang meninggal dunia usai ditemukan bersimbah darah di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Load more