Jakarta - Gempa tektonik berkekuatan magnitoudo (M) 5,6 di Laut Banda pada Kamis pukul 11.26 WIB, berjenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Damer IV-V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Di Tepa II-III MMI Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga Kamis(16/12) pukul 12.10 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno
BMKG mencatat, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,11° Lintang Selatan; 128,71° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah Timur Laut Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 12 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif." ujar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Bambang mengatakan Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki kombinasi pergerakan mendatar-turun (normal-oblique).
Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kemudian agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah. (ant/mii)
Load more