Jakarta, tvOnenews.com - Thomas Lembong, Co-captain Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) menjelaskan maksud dari pernyataan Cak Imin di debat Cawapres, pada Jumat (22/12/2023).
Hal itu disampaikan Cak Amin dalam debat Cawapres ketika mendapat pertanyaan mengenai isu perkotaan dari panelis yang diselenggarakan pada Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam pemaparannya, Muhaimin Iskandar mengungkapkan jika pembangunan kawasan perkotaan merupakan salah satu unsur dari pembangunan nasional.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Atas dasar itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menginginkan jika dirinya bersama Anies Baswedan terpilih, maka akan dibangun 40 kota baru yang setara dengan DKI Jakarta.
“Kami bertekad bahwa minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta,” ujar Cak Imin dalam debat Cawapres, Jumat malam (22/12/2023).
Menurut Muhaimin Iskandar, pembangunan 40 kota baru tersebut bertujuan agar dapat memberikan akses pelayanan serta sarana dan prasarana yang memadai kepada penduduk wilayah itu.
“Dengan kemampuan penduduk, sarana prasarana memadai, terjaga lingkungannya tetap sehat dan nyaman. Di sana, perumahan tidak jauh dari tempat pekerjaan, akses pendidikan sampai pada yang membutuhkan,” tambahnya.
Meski demikian, pemaparan yang disampaikan oleh Muhaimin Iskandar tersebut mendapat tanggapan dari kedua Cawapres lainnya yakni Gibran Rakabuming Raka.
“Gus Imin ini aneh, mau bangun kota baru tapi tolak IKN,” ujar Gibran dalam debat Cawapres, Jumat malam (22/12/2023).
Sementara itu, Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin, Thomas Lembong pun menjelaskan maksud dari Cak Imin dalam debat tersebut.
"Pertama Bank Dunia World Bank di 2015 pernah bikin studi untuk memenuhi kebutuhan dasar di 14 kota besar Indonesia itu butuh anggaran kira-kira 170 Triliun, itu angka 2015, studinya keluar 2015 angkanya 2015," ujarnya saat hadir di Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne.
"Perkiraan saya kalau ditarik ke 2023 mungkin angkanya sudah menjadi 270 triliun, itu bisa didanai sebagian oleh swasta melalui perbankan misalnya, tapi mungkin sebagian besar APBN dan APBD," tuturnya.
Thomas Lembong berpendapat bahwa dengan angka 270 triliun untuk memenuhi infrastruktur kebutuhan dasar di 14 kota, dibandingkan 460 Triliun hanya satu titik, satu kota, di Kalimantan Timur saja.
"Kedua, kalau kita perluas lagi kepada kota-kota sekunder, jadi yang disampaikan pak Muhaimin kemarin 40 kota ya di dalamnya itu sudah termasuk 14 kota besar, dan sisanya 26 kota adalah kota-kota sekunder, dan mulai sedikit ada kota tersier," tuturnya.
Mantan menteri perdagangan ini juga mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah itu tidak punya fokus terhadap perkotaan, meski kini ada Kementerian Desa, tapi yang jelas tidak ada namanya kementerian Kota.
"Perumahan terutama kurang jalan, sejak Kementerian Perumahan digabung dengan pekerjaan umum menjadi PUPR itu perumahan dianaktirikan," terangnya.
"Kan yang menjadi fokus utama adalah infrastruktur terutama mercusuar, jalan tol, bandara, apa yang gampang digunting pita," lanjutnya.
Thomas juga menjelaskan apa yang disampaikan oleh Muhaimin Iskandar.
"Misalnya kita menganggap gedung sekolah itu juga infrastruktur, gedung puskesmas itu juga infrastruktur, gudang petani, gudang nelayan itu juga infrastruktur," jelasnya.
Pria yang disapa Tom ini menyatakan bahwa dengan fokus yang digeser ke perkotaan.
"Copy paste apa pelajaran-pelajaran Pak Anies di Jakarta, tapi sudah pasti tidak semua kota punya kondisi yang sama, harus sesuaikan," ungkapnya.
"Tapi tetap aja di hampir semua kota di seluruh dunia transportasi umum yang paling efektif itu adalah bis, rute bis, seperti transjakarta," sambungnya. (han/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more