Gerak-gerik Peluang Erick dan Sandiaga Jadi Cawapres, Nama Gibran Ikut Terseret
- tim tvone
Jakarta, tvOnenews.com - Gerak-gerik peluang Erick Thohir dan Sandiaga Uno terus menyita perhatian elite politik hingga publik serta menuai komentar pengamat politik. Apalagi, baru-baru ini dua nama tersebut mencuat di bursa Cawapres.
Bahkan, sebagian publik menilai bila berbicara soal Erick menjadi cawapres, tak terlepas dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Sementara, jika berbicara Sanidaga Uno jadi cawapres, juga tak terlepas dari Capres yang diusulkan PDIP, yakni Ganjar Pranowo.
Penilaian ini juga tak terlepas melihat Sandiaga Uno yang baru saja bergabung ke PPP dan PPP saat ini tengah berkoalisi dengan PDIP. Sedangkan Erick, saat ini dikait-kaitkan dari hasil survei dan kerap terpantau sering jalan dengan Prabowo Subianto.
Seperti yang baru terjadi akhir-akhir ini, di mana Erick Thohir akrab dengan Prabowo serta Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pabrik Peluru Pindad, di Malang waktu lalu. Bahkan, pertemuan itu pun langsung dikomentari para elite parpol.
Satu di antaranya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Fikri Yasin, yang menyampaikan, bahawa pertemuan Jokowi, Prabowo, dan Erick itu sebagai sinyal baik Pilpres 2024. Pasalnya, PAN menyodorkan nama Erick ke Gerindra untuk menjadi cawapresnya Prabowo.
“Kalau itu bisa jadi sinyal baik,” ujar Fikri saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).
Selain itu, hasil survei duet Prabowo-Erick Thohir unggul dibanding pasangan lain. Namun tetap saja, sampai saat ini Ketum Gerindra, Prabowo Subianto belum menentukan siapa cawapresnya.
Menyikapi isu liar soal nama Erick Thohir selalu digadang-gadang menjadi cawapres Ganjar dan Prabowo. Ia pun akhirnya buka suara, dan dia katakan, tidak bisa memilih salah satunya.
Erick menyebut persoalan pinang meminang terikat aturan soal pengusung pasangan Capres-Cawapres yang mesti memiliki 20% dari perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPR.
"Saya rasa gini, saya nggak bisa memilih, kenapa? Ini kan bukan ibarat kita jatuh cinta sama seseorang terus pinang-pinangan. Politik di Indonesia itu ada aturan dicalonkan oleh partai jumlahnya minimal 20%," ujar Erick.
Meski mengaku minat untuk mendampingi satu di antara dua pilihan tadi, persoalannya terbentur ada yang mau mengusung atau tidak. Tanpa condong memilih, Erick sendiri mengaku dirinya menghormati figur Ganjar maupun Prabowo.
Load more