Depok, Jawa Barat - Nasib nahas dialami oleh Febriansyah (44) penjaga sekolah SD Negeri 6 Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Rumahnya yang berada di lingkungan sekolah disatroni perampok pada Rabu dini hari (10/11/2021). Para pelaku yang kepergok korban saat beraksi, panik dan menusuk korban dengan senjata tajam.
Akibat kejadian tersebut, Febriansyah mengalami luka tusuk di bagian perut dan sebagian badan korban memar karena dianiaya pelaku. Hingga hari ini (16/11/21), korban masih menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Bhayangkara Depok. Menurut istri korban Siti Supiah yang ditemui dirumahnya, Selasa (16/11/2021) kini kondisi suaminya sudah membaik akibat tusukan senjata tajam.
"Setelah kejadian bapak dibawa langsung ke rumah sakit akibat luka tusukan dan pisau pelaku masih menancap ditubuh suami saya. Alhamdulillah bapak saat ini sudah membaik, setelah dioperasi." ujar Siti Supiah.
Siti Supiah menuturkan, pelaku yang berjumlah 2 orang masuk melalui atap plafon rumahnya yang berada di area komplek sekolah SDN 06. Suami korban yang mengetahui keberadaan perampok didalam rumah, kemudian mencoba melarikan diri sambil berteriak minta tolong. Panik mengetahui aksinya diketahui pemilik rumah, pelaku mengejar korban dan menusuknya dengan senjata tajam. Mengetahui warga sekitar berdatangan setelah mendengar teriakan minta tolong, kemudian perampok langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
"karena warga sudah mulai ramai yang datang, kemudia mereka langsung kabur lewat belakang dan langsung melarikan diri dengan motor." tutur Siti Supiah.
Sementara itu, menurut Titin, salah satu guru di sekolah SDN 06 Sukatani, ia dan para guru kaget mendengar rampok yang menusuk penjaga sekolah. Menurutnya, ini adalah kali kedua sekolah tersebut disatroni perampok. Bahkan untuk di Kecamatan Tapos sendiri, dalam sepekan ada 3 sekolah yang kemalingan, termasuk SDN 06 Sukatani.
"yang pertama dicuri ada laptop, kompor gas dan tabungnya, kemudian ATK dan alat pemadam kebakaran. Ada satu karung yang tertinggal di dalamnya ada laptop tidak berhasil dicuri." ujar Titin.
Titin berharap agar pihak kepolisian bisa segera menangkap para pelaku, karena telah meresahkan para guru di sekolah, apalagi sampai menikam dan menganiaya penjaga sekolah.
(Parulian Panggabean/ SHP)
Load more