Pengamat Terorisme Yakin Panji Gumilang Dibekingi Intelijen, Al Chaidar: Terkonfirmasi!
- Kolase tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat terorisme, Al Chaidar yakin jika dedengkot Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang dibekingi oleh intelijen.
“Dia (Panji Gumilang) bukan bagian organik dr intelijen tapi dia dibekingi,” ujar Al Chaidar saat dialog dalam program tvOne, Apa Kabar Indonesia Pagi pada Sabtu (8/7/2023).
Selaku Mantan NII, ia kemudian mengatakan bahwa pihaknya yakin meski Al Zaytun memiliki bekingan pasti dapat ditindak.
“Kita memberanikan diri pada waktu itu. Kita yakin ini bisa jadi kasus kedua meski dibekingi intelijen akan ditindak,” jelas Chaidar.
Kemudian mengenai gerombolan NII di Al Zaytun, Al Chaidar mengatakan banyak yang melarikan diri.
“Gerombolannya tinggal sedikit di Al Zaytun, banyak mereka melarikan diri sejak kasus ini muncul ke permukaan,” tandas Al Chaidar.
Kini yang ada di Al Zaytun menurut Al Chaidar tinggal muadof saja.
“Muadof-muadof ini memiliki dua nama, KTP dua, nama sani yang sering dipakai di Al Zaytun,” kata Al Chaidar.
Sementara elitnya kata Al Chaidar sudah melarikan diri dan ada yang sudah dipecat oleh Panji Gumilang.
![]()
Panji Gumilang (Ist)
“Orang-orang ini sudah melarikan diri. Elitnya sudah dipecat oleh Panji Gumilang, seperti Imam Suprianto,” jelas Al Chaidar.
Sebagaimana diketahui, Pospes Al Zaytun terus disorot. Berbagai kontroversi yang dilakukan oleh dedengkot Al Zaytun, Panji Gumilang semakin terkuak.
Sebelumnya, Al Chaidar dalam program Fakta tvOne mengatakan, Panji Gumilang akan mempengaruhi politisi Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Al Chaidar mengatakan bahwa pada tahun 1993, Panji Gumilang (atau Abu Totok) pernah mengatakan negara Indonesia bodoh karena tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan Taiwan.
![]()
Panji Gumilang (Ist)
Al Chaidar juga menyebutkan Panji Gumilang menyuruh orang-orang (kelompok) Islam Liberal untuk mempromosikan agama Yahudi.
Selain itu, Al Chaidar juga mengatakan bahwa isu Israel ini dimunculkan lagi untuk menyegarkan lagi bahwa keputusan Indonesia pada masa Soekarno, tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah keputusan yang salah.
Panji Gumilang mengatakan bahwa kita harus membuka hubungan diplomatik dengan siapapun. Al Chaidar melihat ambisi Panji Gumilang ini sangat utopis.
Load more