Jakarta, tvOnenews.com - Nama Rizka Triansyah Leihitu menjadi perbincangan hangat setelah membeberkan kisahnya selama bekerja di maskapai Garuda Indonesia.
Pilot yang sudah bekerja selama 15 tahun ini membeberkan kisah menarik selama ia menjadi kru Garuda Indonesia.
Setelah bekerja puluhan tahun, Capt Rizka Triansyah Leihitu memutuskan untuk keluar dan memilih mencoba bekerja di maskapai lain.
Rizka Triansyah Leihitu, memiliki paras tampan dan menjadi idola. Tak hanya sebagai pilot, ia juga seorang ayah muda yang dipuja-puja. Bahkan akun Instagramnya @rizka_triansyah_leihitu memiliki ribuan followers.
Capt Rizka Triansyah Leihitu diketahui sudah tertarik dengan dunia penerbangan sejak kecil karena memiliki beberapa keluarga yang juga berkecimpung di bidang piloting.
Untuk mencapai cita-cita tersebut, Capt Rizka terus belajar dan berusaha keras. Pria lulusan SMAN 2 Jayapura ini juga tercatat sebagai taruna di Akademi Angkatan Laut.
Namun, Rizka memutuskan untuk melanjutkan di STPI Curug setelah mengetahui dirinya diterima. Ia memutuskan menjadi pilot untuk membanggakan keluarganya.
Ia melewati proses panjang sebelum akhirnya berhasil mewujudkan keinginannya. Proses demi proses ia lalui, mulai dari fase solo flight, lalu PPL (private pilot license) dan beberapa fase lainnya.
Rizka akhirnya menyelesaikan STPI Curug Batch 59 dan langsung direkrut oleh STPI Curug untuk mengikuti kesempatan mendaftar dengan salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Capt Rizka mengungkap tantangan besar menjadi pilot salah satunya harus menjalankan syariat islam. Soal salat, Rizka mengaku tidak masalah menjadi pilot karena masih bisa menjalankannua di dalam kabin pesawat sebelum atau sesudah penerbangan.
Tak hanya itu, ia juga menyebut ada tantangan lain yaitu cara bersalaman dengan pramugari atau lawan jenis yang cukup memberatkan baginya. Tantangan kedua adalah menatap setiap kru pesawatnya yang ada lawan jenis.
Keputusannya berhenti dari Garuda Indonesia adalah mengajar cita-citanya yaitu memperdalam ilmu agama, belajar bahasa Arab, hingga tinggal di Jazirah Arab. Hal itu lantaran keinginannya agar bisa keluar masuk Tanah Suci dengan mudah.
Meski demikian, Capt Rizka mengaku tak ingin melupakan Indonesia dan terus ingin berbakti kepada negara sebagai mata uang.
"Gua pekerja, gua akan jadi TKI di sana, pejuang devisa buat Indonesia, jadi gua tetap kontribusi buat negara ini," ujar Rizka Triansyah Leihitu. (mg2/ree)
Load more