Sementara Kepala SMPN 38 Bandung, Suratman, mengatakan bahwa penggunaan platform Rapor Pendidikan 2.0 menjadi sebuah kemajuan positif dalam meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, analisis data, dan komunikasi dalam pendidikan.
Rapor Pendidikan 2.0 menambahkan data dalam bentuk grafik untuk memudahkan kepala sekolah dan guru melacak tren, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan mengambil tindakan yang tepat guna meningkatkan kualitas pendidikan.
“Dengan tambahan beberapa fitur, pengambilan keputusan menjadi lebih akurat,” ujar Suratman.
Diskusi dalam webinar SMB juga menekankan refleksi sebagai bagian penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
Para narasumber berbagi pendapat mengenai bagaimana refleksi yang terarah dan mendalam dapat membantu pendidik dan siswa mengenali kekuatan dan kelemahan mereka. Refleksi juga berperan dalam mendorong kemajuan dan peningkatan dalam pembelajaran.
Selain itu, perbaikan kualitas pembelajaran menjadi fokus utama dalam diskusi ini. Para narasumber menyoroti pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses perbaikan, termasuk siswa, guru, orang tua, dan pengambil kebijakan.
Mereka berpendapat bahwa kerja sama yang kuat dan terpadu antara semua pihak diperlukan untuk menciptakan perubahan signifikan dalam sistem pendidikan.
Terobosan Rapor Pendidikan Indonesia 2.0 diluncurkan guna mengoptimalkan pemanfaatan platform. Kemendikbudristek terus melakukan evaluasi dengan melibatkan masukan dan aspirasi dari para pemangku kepentingan.
Load more