“Biasanya sehari sebelumnya dilakukan pengecekan (kesehatan),” tutur dr Hastry.
Kemudian, tim dokter juga ditugaskan untuk menyiapkan kain kafan hingga peti untuk terpidana mati yang selesai dieksekusi.
“Setelah selesai, kita menyiapkan tempat. Setelah dieksekusi sudah disiapkan tempat untuk masing-masing dari meja, kain kafan,” jelas dr Sumy Hastry. “Ada yang minta dikafani atau peti, ada juga pakaian. Semua kita siapkan.”
Freddy Budiman Berdzikir Menjelang Eksekusi
Ada satu hal yang menjadi sorotan dalam eksekusi Freddy Budiman. Kisah ini diungkapkan langsung oleh Ahli Forensik dr Sumy Hastry.
Berdasarkan keterangannya, setiap terpidana mati dibebaskan untuk melakukan pendekatan secara agama dan kepercayaan yang dianut.
Freddy Budiman (sumber: kolase tvOnenews)
Apabila napi beragama Islam, maka ada ustaz yang mendampingi. Begitu juga dengan berbagai agama lainnya.
Dr Sumy Hastry lalu mengenang kembali sosok Freddy Budiman. Ternyata, menjelang waktu terakhirnya sang gembong narkoba sempat berdzikir. Ia juga merasa ikhlas bahwa kehidupannya akan berakhir dengan cara dieksekusi atau ditembak mati.
“Dari beberapa napi tuh ada yang benar-benar ikhlas, baik, dzikir, termasuk Freddy Budiman itu misalnya. Ada juga yang didampingi, dari kita selalu didampingi,” kenang dr Hastry.
Load more