Banyuwangi, tvOnenews.com - Tragis menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banyuwangi. Korban yang berinisial IW (38) menjadi korban penyiksaan ketika bekerja menjadi asisten rumah tangga. Korban disetrika, diperlakukan tak manusiawi hingga masuk rumah sakit. Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi langsung menelusuri perusahaan yang memberangkatkan korban.
Dugaan sementara, korban berangkat melalui jalur ilegal. Namun, dugaan ini masih didalami. Jika ditemukan tak prosedural, perusahaan yang memberangkatkan terancam akan digugat.
“Kami akan dalami dulu data-datanya. Kalau memang korban adalah pekerja migran non prosedural akan kami dalami siapa yang memberangkatkan. Pasti akan kami kejar,” kata Koordinator P4MI Banyuwangi Fery Meriyanto, Selasa (2/5) siang.
Petugas P4MI akan menelusuri proses keberangkatan korban ke Malaysia melalui keluarganya. Informasi awal, korban berangkat ke Malaysia pada Maret 2022. Petugas akan memastikan kabar tersebut melalui suami, anak, dan anggota keluarga korban lainnya. Sehingga, akan didapatkan data yang valid. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan lembaga di atasnya untuk segera memulangkan korban. TKI nahas itu diketahui berasal dari Desa Sraten, Kecamatan Cluring.
"Kami akan koordinasi untuk proses pemulangan. Namun, tetap melihat kondisi korban. Apakah sudah siap pulang atau belum, tergantung KJRI,” jelasnya.
Saat ini korban masih dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur. Korban diselamatkan polisi setelah teriakannya didengar tetangga. Korban berteriak histeris ketika mendapat penyiksaan. Polisi kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit. Saat ditemukan, kondisi korban sangat menyedihkan. Selama menjadi asisten rumah tangga, korban dilarang menggunakan alat komunikasi. Sehingga, tidak bisa berhubungan dengan dunia luar. (hoa/gol/hen)
Load more