"Yosua ketemu saya langsung putar balik, dia lari lagi masuk ke dalam rumah. Nah, saya kejar kan, ini ada apa? Saya masuk, dia sudah buka pintu ruang tamu, sudah keluar," kata Kuat Maruf.
Menurut Kuat Maruf, karena curiga dengan tingkah Brigadir J, lantas dia memanggil Susi untuk mengecek ke atas (kamar Putri Candrawathi).
"Susi, kamu coba lihat ke atas, lihat ibu (Putri Candrawathi). Setelah Susi naik, dia teriak-teriak sambil nangis, lalu Susi panggil saya," kata Kuat Maruf.
Mendengar Susi berteriak sambil menangis, Kuat Maruf pun mengaku langsung mengecek ke atas.
"Setelah saya naik ke atas, saya lihat Ibu (Putri Candrawathi) antara setengah tidur lah, karena kepalanya masih ditempel baju kotor waktu itu. Terus yang saya lihat menangis tapi enggak ada suaranya. Justru Susi yang menangis kencang, 'Ayo Sus, angkat ibu' ini ibu kenapa?" kata Kuat Maruf.
Menurut Kuat Maruf, saat itu dia tidak bisa mengangkat Putri Candrawathi yang tergeletak itu sendirian. Kuat Maruf pun meminta Susi untuk membantunya mengangkat Putri Candrawathi.
"Saya sudah sempat pegang kakinya waktu itu. Kalau saya ngangkat ibu sendirian kan enggak mungkin bisa. Badan ibu rada gede pak. Ayo Susi angkat ibu, ini kakinya sudah dingin banget," kata Kuat Maruf.
Lanjutnya, Kuat Ma’ruf bercerita mengangkat Putri Candrawathi disaat situasi sedang kalut, Brigadir J datang menghampiri.
"Dia datang sambil nangis lalu saya tanya, Om, kamu apain ibu? Lalu dia bilang 'tenang Om, saya bisa jelaskan," kata Kuat Maruf menirukan perkataan Brigadir J.
Belum selesai memberi penjelasan pada Kuat Maruf, Brigadir J disebut langsung kembali turun tangga menuju arah dapur sambil menangis.
Load more