Para pengamat politik telah lama menduga Duterte akan membuat kejutan, misalnya dengan pencalonan puterinya, Sara Duterte-Carpio, sebagai presiden dalam pemilu tahun depan.
Duterte-Carpio, yang menggantikan ayahnya sebagai wali kota Davao, bulan lalu mengatakan tidak akan mencalonkan diri tahun depan sebab dia dan ayahnya sepakat hanya salah satu dari mereka yang akan maju pada 2022.
Keputusan Duterte untuk mundur dari politik akan membuka jalan bagi puterinya.
"Ini memungkinkan Sara Duterte untuk maju," kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik Universitas Ateneo de Manila.
Namun La Vina mengatakan dirinya tidak mengesampingkan kemungkinan Duterte akan berubah pikiran dan menggantikan Go sebagai calon wapres.
Para calon diberi waktu hingga Jumat untuk melakukan pendaftaran, namun pembatalan dan penggantian masih dibolehkan hingga 15 November.
Jadwal itu memberi peluang adanya pergantian calon di menit-menit terakhir, seperti yang terjadi pada pemilu 2016 ketika nama Duterte masuk sebagai calon presiden dan memenangi pilpres dengan selisih suara yang besar. (Ant/Jeg)
Load more