Donald Trump Pernah Ancam Potong Anggaran untuk New York Jika Wali Kota Muslim Pertama Zohran Mamdani Terpilih
- tvOne - YouTube/ABCNews
Hasilnya, Zohran Mamdani terpilih.
Perjalanan Hidup Zohran Mamdani
Zohran Kwame Mamdani lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda, dari keluarga yang sangat kuat dalam dunia intelektual dan seni.
Ayahnya Mahmood Mamdani merupakan akademisi ternama keturunan India yang dikenal luas sebagai pakar politik dan sejarah Afrika.
Sementara ibunya Mira Nair adalah sutradara film peraih berbagai penghargaan internasional.
Lingkungan keluarga yang penuh ide, diskusi, dan sensitivitas sosial membentuk karakter Mamdani sejak dini. Pada usia lima tahun, ia pindah ke Cape Town, Afrika Selatan, mengikuti pekerjaan ayahnya.
Di sana ia bersentuhan langsung dengan ketimpangan sosial dan rasial pasca-apartheid—pengalaman yang mengasah empatinya terhadap isu keadilan sosial.
Dua tahun kemudian, keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan menetap di New York City.
Perjalanan berpindah benua sejak kecil memberi Mamdani perspektif global, memahami bahwa ketidakadilan bukan hanya persoalan suatu negara, tetapi problem universal.
Di New York, Mamdani bersekolah di Bronx High School of Science dan dikenal aktif serta vokal dalam berbagai kegiatan sosial.
Ia bahkan sempat membentuk tim kriket sekolah, memperkenalkan olahraga yang jarang dimainkan di AS, sebagai bentuk perayaan identitas diaspora.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Bowdoin College dan menekuni Africana Studies. Studi tersebut memperkuat pemahamannya mengenai sejarah kolonialisme, pergerakan pembebasan, dan dinamika kekuasaan di dunia modern.
Selama kuliah, ia turut mendirikan organisasi Students for Justice in Palestine, yang kemudian menjadi bagian penting dari identitas politiknya.
- zohranfornyc.com
Dari Rap ke Aktivisme
Sebelum menekuni politik, Mamdani pernah menjalani perjalanan unik sebagai rapper dengan nama panggung Young Cardamom atau Mr. Cardamom.
Karyanya yang cukup dikenal, seperti lagu #1 Spice (2016), menggambarkan kehidupan diaspora muda di kota besar dengan gaya humor dan kritik sosial.
Di luar musik, ia terlibat dalam dunia sosial dengan bekerja sebagai konselor perumahan di Queens.
Di sinilah ia menyaksikan langsung bagaimana warga berpenghasilan rendah kerap terancam kehilangan rumah akibat sistem ekonomi yang tidak berpihak.
Load more