Menurut dia, kendala teknis yang mewarnai pelaksanaan ANBK di sekolah ini sudah dilaporkan secara resmi ke Dinas Pendidikan Manggarai Timur.
"Dari dinas membagi link untuk semua proktor sekaligus untuk melakukan survei untuk menjadi bahan laporan ke pusat,” imbuhnya.
Menurut Febrianus, pelaksanaan ANBK untuk wilayah Manggarai Timur terbagi antara yang online penuh dan semi-online. Tapi idealnya kata dia, untuk sekolah yang tidak memiliki server sekolah sebaiknya memilih sistem semi-online.
“Kalau menurut saya enaknya semi-online karena dia menggunakan satu server setelah data dari komputer client kirim pesan ke server sekolah yang ditunjuk dari 1 server itu kemudian hasil pekerjaan dikirim ke pusat. Tapi kalau full online dari setiap client dikirim sendiri. Komputer proktornya hanya memantau kendala dan koneksi,” cetusnya.
Sekolah Prihatin
SMP Negeri 11 sejak dibangun tahun 2018 hingga kini belum memiliki gedung sendiri. Selama tiga tahun, sekolah negeri ini menumpang KBM di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Wae Palo Desa Wangkar Weli.
“Kita KBM-nya setelah jam sekolah SD. Mereka pulang, kita masuk. Jadi kita ambilnya lebih banyak sore hari,” kata Kepala Sekolah SMPN 11, Wilhelmus Vinsen di sela-sela pemantauan ANBK di bukit Golo Ros.
Selain ketiadaan gedung, sekolah ini tidak mempunyai barang inventaris seperti komputer atau laptop. Sementara untuk kebutuhan pelaksanaan ANBK pihak sekolah terpaksa meminjam laptop dari tempat lain. Pulsa internet ditanggung masing-masing peserta.
Load more