“Boleh dibilang kita hanya punya semangat. Laptop untuk peserta ANBK pinjam dari mana-mana,” ungkap Wilhelmus.
Mirisnya lagi, gaji para guru yang mengajar di sekolah ini betul-betul mengandalkan belas kasihan orang tua murid karena 10 orang guru yang ada semuanya berstatus guru komite. Hanya kepala sekolah yang PNS.
Kepsek Wilhelmus menceritakan, sekolahnya baru menerima dana BOS pada tahun 2021 itupun uangnya belum cair.
“Tiga tahun mengajar guru-guru komite ini digaji oleh orang tua siswa. Satu orang terima Rp500 ribu per bulan. Nah kalau dana BOS sudah masuk sudah dianggarkan penambahan masing-masing Rp300 ribu. Yang dari orang tua murid terima tiap bulan nanti yang dari BOS dibayar empat bulan sekali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Manggarai Timur, Basilus Teto, mengaku telah menerima laporan hasil pelaksaan ANBK. Hampir semua SMP menurutnya mengalami gagal login seperti yang terjadi di SMPN 11 Wangkar Weli.
Disampaikan Kadis Teto, gangguan teknis di tingkat lokal ditambah permasalahan pada server pusat akan disampaikan secara resmi kepada panitia ANBK nasional sebagai bahan evaluasi.
Untuk semua peserta ANBK yang gagal login atau tidak bisa megerjakan asesmen diharapkan untuk tidak berkecil hati, karena menurut Kadis Teto, setelah gelombang ANBK pertama ini akan dijadwalkan oleh pusat ANBK perbaikan.
“Sebanyak 140 SMP yang melaksanakan ANBK gelombang pertama, kasusnya sama, masalah pada server pusat. Jadi tidak perlu kecewa karena setelah ini ada gelombang perbaikan,” katanya.
Load more