ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kisah Petugas Pemakaman Covid-19 di Palu, Kewalahan Hingga Pakai Eskavator

Pusara untuk muslim maupun nonmuslim itu, bersebelahan dengan pekuburan massal korban gempa likuefaksi dan tsunami, yang menimpa Palu dua tahun silam.
Jumat, 20 Agustus 2021 - 13:00 WIB
Petugas Makamkan Jenazah Covid-19 di TPU Poboya Palu
Sumber :
  • Abdy Mari

Palu, Sulawesi Tengah – Tak mudah bekerja sebagai petugas pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di masa pandemi seperti sekarang. Bagi petugas di TPU Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, melonjaknya angka kematian akibat Covid-19 seperti sekarang adalah saat-saat sulit.

Mahmud (50) merupakan satu dari empat petugas pemakaman di pusara Covid-19 TPU Poboya. Sejak Juli hingga Agustus 2021, ia harus bekerja ekstra karena banyaknya orang yang meninggal akibat penyakit menular itu. 

“Hampir setiap hari ada jenazah Covid-19 yang dimakamkan di sini,” katanya saat ditemui Kamis (19/08).

Dari kurang lebih 30 hektare lahan, TPU Poboya yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, terdapat blok khusus untuk memakamkan jenazah Covid-19. Pusara untuk muslim maupun nonmuslim itu, bersebelahan dengan pekuburan massal korban gempa likuefaksi dan tsunami, yang menimpa Palu dua tahun silam.

“Dari Juli itu hampir sudah 80 jenazah yang dimakamkan di sini,” ujar ASN di DLH Palu ini.

Mahmud bilang, sejak korona masuk awal Maret 2020 sampai Agustus 2021, terhitung sudah 234 jenazah Covid-19 yang dimakamkan. Ambulans dari rumah sakit yang mengantarkan jenazah seolah tiada henti berdatangan sejak bulan Juli lalu.  

Dalam sebulan terakhir, pernah sehari ia memakamkan hingga 10 jenazah Covid-19. Bahkan ia juga mengaku pernah kewalahan akibat antrean jenazah yang banyak. Sementara lubang makam belum ada yang disiapkan.  

Hal itupun kini diantisipasi. Sejak tiga hari yang lalu puluhan lubang sudah disiapkan, digali menggunakan eskavator agar pekerjaan di pemakaman jadi lebih efisien.

“Tim gali itu ada 5 orang, karena kewalahan kita keluarkan biaya lebih saja untuk menggunakan alat berat dan tiga hari lalu dibuat sebanyak 80 lubang,” ucapnya.  

Meski bekerja ekstra, Mahmud bersama kawannya tetap tidak lupa menjaga kondisi kesehatan. Waktu pemakaman, kata dia, hanya dibatasi sampai jam 12 malam.  

“Biasa kalau sudah 12 malam lewat, kita laksanakan pemakaman jadi pagi hari,” katanya.  

Berbeda dengan memakamkan jenazah biasa, Mahmud dan kawan-kawan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengurangi risiko terpapar virus.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT