Cara Cerdas Membangun Sinergi antara Alumni dan Almamater, Simak Tips Membangun Jaringan Alumni IKA USK Jakata yang Solid
- Istockphoto
tvOnenews.com - Di era pendidikan modern, kolaborasi antara alumni dan almamater bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan strategis. Alumni memiliki pengalaman dan jaringan profesional yang dapat memperkuat reputasi universitas, sementara kampus menyediakan ruang untuk inovasi, riset, dan pengembangan kapasitas.
Keterlibatan alumni juga menjadi indikator penting dalam sistem world class university, di mana kontribusi mereka berperan dalam peningkatan mutu pendidikan dan pengakuan global. Fenomena serupa dapat ditemukan di berbagai kampus besar di Indonesia.
Alumni tidak hanya kembali untuk bernostalgia, tetapi juga untuk berkontribusi dalam bentuk mentoring, beasiswa, hingga pengembangan jejaring industri. Hubungan antara alumni dan almamater bukan sekadar nostalgia masa kuliah, melainkan modal sosial yang luar biasa untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat.
Di berbagai universitas besar, kolaborasi antara keduanya telah terbukti melahirkan peluang baru, mulai dari jejaring profesional, pengembangan riset, hingga pemberdayaan ekonomi. Melansir dari berbagai sumber, berikut lima strategi yang bisa menjadi panduan membangun alumni dan almamater:
1. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Berkelanjutan
Langkah pertama dalam menjalin kolaborasi yang kuat adalah memastikan adanya komunikasi dua arah antara kampus dan alumni.
“Kolaborasi yang selama ini sudah ada harus terus kita tingkatkan. Kampus membutuhkan kehadiran alumni, dan sebaliknya, alumni juga tetap membutuhkan induknya,” ujar Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Marwan.
Pernyataan ini menggambarkan pentingnya hubungan saling membutuhkan. Kampus perlu mendengar aspirasi dan masukan dari alumninya, sementara alumni memerlukan dukungan kampus untuk memperkuat identitas profesional dan jejaring karier mereka.
Platform digital seperti alumni portal, media sosial resmi, atau grup komunikasi berbasis komunitas bisa menjadi sarana efektif menjaga hubungan ini.
2. Rumuskan Tujuan Bersama yang Realistis
Agar kerja sama tidak berhenti di tataran seremonial, baik pihak kampus maupun alumni perlu memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Kolaborasi juga harus berorientasi pada hasil nyata.
“Kolaborasi alumni dan almamater adalah kunci menuju keunggulan bersama. Dengan semangat kebersamaan, kita dapat menghadirkan ide, jejaring, dan peningkatan keterampilan bagi sesama,” kata Saifullah, Ketua Umum IKA USK Jakarta.
Tujuan bersama bisa berupa peningkatan kualitas lulusan, penguatan riset, atau pengembangan ekonomi kreatif. Yang terpenting, setiap program memiliki indikator keberhasilan dan evaluasi rutin agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman.
3. Kembangkan Struktur Organisasi Alumni yang Mandiri dan Inklusif
Kemandirian organisasi menjadi faktor penting agar kegiatan alumni tidak bergantung sepenuhnya pada kampus. Pentingnya memperkuat kelembagaan alumni:
“Kita perlu membangun kemandirian organisasi ini, tidak lagi dalam konteks sektoral. Harapannya, Jakarta bisa menjadi contoh bagi wilayah lain,” jelas Amal Hasan.
Struktur yang kuat akan mempermudah pengelolaan program lintas bidang—mulai dari hukum, advokasi, ekonomi kreatif, hingga riset dan energi. Selain itu, keberagaman anggota dari berbagai profesi dan generasi juga akan memperkaya perspektif organisasi.
4. Jadikan Silaturahmi sebagai Fondasi Kolaborasi
Kerja sama yang sukses berawal dari hubungan personal yang baik. “Rapat kerja ini bukan hanya untuk menyusun program, tapi juga memperkuat silaturahmi. Inilah wadah kita untuk menyatukan visi dan arah ke depan,” ujar Ananda Bahri Prayudha.
Silaturahmi yang terjalin secara rutin, baik melalui pertemuan formal maupun kegiatan sosial, dapat memperkuat rasa memiliki terhadap almamater. Selain itu, suasana kekeluargaan akan mempermudah kolaborasi lintas bidang dan generasi.
5. Ciptakan Kolaborasi yang Relevan dengan Dunia Industri dan Sosial
Kolaborasi yang efektif harus mampu menjawab tantangan masa kini, terutama dalam hal koneksi dengan dunia industri dan kontribusi sosial. Contoh kolaborasi nyata dapat dilihat dari forum alumni Universitas Syiah Kuala (USK) di Jakarta yang baru-baru ini mengadakan Rapat Kerja (Raker) 2025 bertema “Memperkuat Kolaborasi, Mengoptimalkan Peran.”
Sejumlah pelajaran penting tentang bagaimana membangun kerja sama yang produktif antara kampus dan para alumninya dapat dipetik. Sejumlah tokoh nasional, seperti Ainal Mardhiah (Hakim Agung RI), Ismail Rasyid (CEO Trans Continent), dan Edy Juharsyah (Staf Ahli Kementerian Pekerjaan Umum), turut hadir untuk berbagi pandangan.
- Ist
Keterlibatan para profesional lintas sektor ini menunjukkan bahwa alumni dapat berperan sebagai penghubung antara dunia pendidikan dan industri. Program seperti magang, riset terapan, dan pengabdian masyarakat menjadi bentuk nyata dari kolaborasi yang berdampak.
Membangun kolaborasi antara alumni dan kampus bukan sekadar merancang program, melainkan menumbuhkan semangat kebersamaan yang berkelanjutan. Sinergi yang solid mampu menciptakan ide, peluang, dan inspirasi baru untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa hubungan antara kampus dan alumninya bukan hanya masa lalu yang dikenang, melainkan masa depan yang harus terus dibangun bersama. (udn)
Load more