Misi Laut Bersih Dimulai: Indonesia–Taiwan Satukan Inovasi dan Riset Hadapi Krisis Sampah Laut
- Istockphoto
"Kami memang mau menyelesaikan masalah sampah laut ini. Jadi kami sangat senang bekerja sama dengan siapa saja untuk menangani sampah laut, termasuk dengan OAC," tambahnya.
Laut tidak mengenal batas wilayah, sehingga perlindungan harus dilakukan secara lintas negara. “Kerja sama antara THC dan OAC merupakan manifestasi dari visi Taiwan untuk mewujudkan laut yang sejahtera melalui kemitraan global demi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Departemen Pembangunan Internasional OAC, Lee Shan Ying, Ph.D..
Kemitraan ini juga sejalan dengan fakta bahwa sampah laut Indonesia tidak hanya memengaruhi wilayah lokal, terdapat laporan bahwa sampah plastik dari utara Jakarta dan barat Jawa dapat terbawa hingga ke Samudera Hindia dan bahkan ke Afrika selatan dalam waktu sekitar satu tahun.
Dengan melibatkan riset bersama dan publikasi melalui kanal seperti ASEAN Briefs, kolaborasi ini diharapkan bisa memperkuat skema kerja sama multipihak di kawasan Indo-Pasifik serta memperkuat upaya yang sudah dilakukan oleh Indonesia sendiri.
Sampah laut dari wilayah Indonesia ditemukan telah hanyut ke wilayah lain, seperti Samudera Hindia dan mencapai benua lain seperti Benua Afrika.
"Oleh karena itu, upaya untuk menghadapi sampah plastik membutuhkan solusi komprehensif untuk mengatasi sampah dari hulu ke hilir. Sinergi multipihak merupakan faktor kunci dari kesuksesan pengelolaan sampah laut di Indonesia," ujar Prof. Muhammad Reza Cordova, Profesor Riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia.
Tingkat daur ulang di Indonesia masih rendah, hanya sebesar sekitar 10–20%, sedangkan di Taiwan mencapai sekitar 60%. Kolaborasi dengan Taiwan ini dinilai sebagai upaya yang sangat relevan untuk mentransfer pengalaman dan inovasi dalam daur ulang serta manajemen sampah laut.
Sejalan dengan upaya domestik di Indonesia, melalui program seperti Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL), KKP telah melibatkan nelayan dan masyarakat pesisir untuk membersihkan sampah laut, yang hingga pertengahan tahun 2024 telah mengumpulkan sebanyak 1.005,82 ton sampah melalui 4.621 nelayan dari 30 kabupaten/kota.
- Ist
Load more