G30S PKI Biang Kerok Gagalkan Kisah Cinta Kapten Pierre Tendean, Terungkap dalam Sepucuk Surat ke Mitzi Kakak Perempuannya
- Kolase Instagram/@pierresangpatriot/@vz_pierre
Mitzi langsung membalas soal percintaan sang adik, kakak Pierre Tendean itu menuliskan, "Pierre, kalau orang mau berumah tangga yang penting adalah restu dari orang tua."
Mitzi mempunyai bayangan soal masa depan percintaan sang adik, sebab Pierre Tendean punya perbedaan pandangan dengan sang ibu.
Pierre Tendean pernah berdebat dalam urusan masuk ke Akademi Militer. Terkini, ia berbeda pandangan mengenai jodohnya.
Bukan tanpa alasan, orang tua Pierre sangat menyayangi Pierre, kekhawatiran mereka khususnya sang ibu memuncak karena takut anaknya tidak bahagia.
Pierre Tendean membuktikannya, ia kerap menemui Rukmini ketika ada waktu luang saat menjalani tugasnya.
Pierre Tendean sering masak-masak bersama dengan Rukmini. Kebersamaan inilah membuat ia terus meyakinkan kedua orang tuanya agar memberikan restu.
Namun apa yang terjadi? Seluruh keluarga Dr. Tendean merestui pilihan Pierre Tendean, apalagi sang kapten telah mempunyai ikatan perjanjian.
Masykuri menuturkan, Pierre kemudian sibuk memikirkan perekonomian untuk persiapan berumah tangga dengan Rukmini.
Sebab, pikiran tersebut bergejolak lantaran status ia saat ini hanya berpangkat Letnan Satu. Artinya, ia tidak mendapat gaji besar.
Masykuri menuliskan, "Karena itu dicarinya jalan untuk menambah penghasilan, yaitu ikut mengemudikan traktor dalam pembuatan jalan di Silang Monas, pada waktu malam hari, ketika sedang tidak bertugas."
Kapten Pierre menggunakan kesempatan penting bisa menemui Rukmini kala ia menjalani tugas bersama Jenderal Nasution ke Medan pada 31 Juli 1965.
Jadwal pernikahan keduanya pun terbentuk, yakni akan berlangsung pada November 1965. Pierre langsung menceritakan kepada Ibu Nasution.
Johanna Sunarti Nasution, istri Jenderal Nasution menasehati Pierre dengan mengatakan, "Jangan terlalu memuja calon istrimu. Jangan sekali-kali mempunyai anggapan bahwa cintamu terhadap calon istrimu tak dapat dipisahkan oleh siapa pun."
Johanna menceritakan kisah cinta Kolonel Suryo Sumarno dan istrinya yang begitu bahagia.
Percintaan yang selalu diagung-agungkan mereka harus berakhir, sebab Overste Suryo Sumarno tewas oleh PKI saat gerilya ke Merbabu-Merapi Kompleks pada 1949.
Johanna tidak menginginkan kejadian hal serupa dialami oleh Pierre Tendean.
Load more