Dokter Wahyu Tomo Kupas Makna "Cinta tanpa Sianida" di Tengah Fenomena Romance Recession
- Istimewa
Dokter Tomo bahkan kemudian mengunggah lirik lagu untuk melengkapi konsep cinta yang ditulisnya. "
"Sungguh benar dalam bait-bait cinta lagu Kunto Aji, "Cukupkanlah ikatanmu relakanlah yang tak seharusnya untukmu,
Cukupkanlah ikatanmu relakanlah yang tak seharusnya untukmu, Relakan yang tak seharusnya untukmu, Yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri," terangnya.
Yaa, bait-bait yang sangat mengena hati "relakanlah, jaga dirimu sendiri"..yaa yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri, hatimu. Jangan kau buat hatimu berharap sehingga kau akan jatuh terpelanting keras, terjun bebas. Lepaskanlah, maka esok lusa jika dia adalah cinta sejatimu, dia akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu.
Dokter Tomo menekankan pentingnya memahami cinta dengan baik dan tidak berlebihan dalam mencintai. Ia mengutip hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa "urusan yang terbaik itu adalah yang di tengah-tengah". Ia juga mengingatkan bahwa cinta sejati akan selalu sederhana dan tidak akan pernah terlewatkan oleh takdir Tuhan.
Sikap berlebihan sendiri tidak disukai Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, "Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan".
Cara terbaik untuk mencintai adalah dengan cara yang sedang-sedang saja. Rasulullah SAW bersabda: “Urusan yang terbaik itu adalah yang di tengah-tengah."
"...tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS 2:216).
Cinta memang harusnya diposisikan ditengah-tengah, dengan keseimbangan. Benar sekali kata orang Jawa segala sesuatu itu seharusnya "Sak Madyo" saja, atau sewajarnya saja. “Cintailah kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu disuatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu; dan bencilah orang yang engkau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa tahu pada suatu hari nanti dia akan menjadi kecintaanmu.” (HR. Imam Turmudzi).
Diharapkan melalui artikel "Cinta Tanpa Sianida", Dokter Wahyu Tomo hendak memberikan wawasan yang berharga tentang konsep cinta dan bagaimana memahami cinta dengan baik di tengah fenomena romance recession yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.(chm)
Load more