Bagaimana Bantuan Mandiri pada Orang yang Jatuh Akibat Tekanan Darah Tinggi, Ini yang Disarankan Pakar
- instagram/gustiwiw
Jakarta, tvOnenews.com- Perhimpunan Hipertensi Indonesia (INASH) mengatakan masyarakat dapat memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) secara mandiri kepada pasien tekanan darah tinggi yang tidak sadarkan diri."Jatuh di kamar mandi bisa karena berbagai sebab, tidak selalu dikaitkan dengan darah tinggi. Namun tekanan darah tinggi ekstrem atau mendadak bisa menyebabkan gangguan sistem pembuluh darah di otak dan jantung," kata Sekretaris Jenderal INASH Dr. BRM. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) di Jakarta, Senin.
Sebelumnya musisi dan komedian Gustiwiw meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025) di usia yang masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Ibunda gusti bernama Sri Yulianti menceritakan bagaimana kronologi meninggalnya Gusti. Yulianti mengatakan sang putra sempat mengeluh pusing sebelum meninggal dunia.
Dari keterangan yang diterima keluarga, Gusti jatuh di kamar mandi dan ditemukan tidak ada denyut nadi lagi. Dokter menduga Gusti mengalami tekanan darah tinggi yang memicu gangguan pada jantungnya.
Selanjutnya Ario menjelaskan bahwa gangguan sistem pembuluh darah di otak dan jantung yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi yang ekstrem atau mendadak bisa membuat pembuluh darah di bagian tersebut mengalami pecah atau pendarahan yang menyebabkan gangguan atau hilang kesadaran dan jatuh secara tiba-tiba.
Jika masyarakat menemukan pasien tiba-tiba jatuh, bantuan hidup dasar dapat segera diberikan. Hal pertama yang Ario sebut perlu dilakukan adalah memastikan keamanan sekitar. Pastikan posisi pasien dan yang membantu berada dalam situasi yang aman.
Setelahnya, orang yang membantu bisa memeriksa pernapasan dan kesadaran pasien terlebih dahulu. Caranya yakni dengan membaringkan tubuh pasien, lalu menepuk-nepuk secara perlahan tubuh sambil memanggil pasien.
Kemudian segera panggil pertolongan medis dari tempat terdekat, sehingga pasien bisa segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Berikan pasien oksigen bila tersedia.
"Bila henti jantung, lakukanlah kompresi jantung," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia itu.
Ario melanjutkan selain pemahaman soal bantuan hidup dasar, masyarakat perlu memahami bahwa tekanan darah tinggi tidak selalu menyebabkan keluhan.
Keluhan sakit kepala tidak selalu berkorelasi dengan tekanan darah yang tinggi, karena bisa juga disebabkan oleh adanya tekanan darah rendah.
Ia mengatakan keluhan berupa pusing kepala, nyeri kepala, pusing berputar, pandangan bergoyang dan atau sesak napas atau napas berat sebaiknya dipastikan tekanan darahnya untuk memastikan korelasi dengan tekanan darah.
Hal selanjutnya yang disampaikan yakni masyarakat sebenarnya dapat menerapkan pola hidup yang sehat agar tidak terkena tekanan darah tinggi. Misalnya, menerapkan pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi.
Masyarakat juga dianjurkan untuk memperbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah, yang dibarengi dengan rajin mengonsumsi air putih.
"Jangan lupa untuk olahraga secara teratur, bebannya disesuaikan bertahap sesuai kemampuan ya. Jangan lupa pastikan tekanan darah awal di bawah 130 sistolik dan di bawah 90 diastolik," katanya.
Ia menyampaikan sangat penting bagi masyarakat untuk rajin memeriksa tekanan darah secara rutin. Hal tersebut dapat dilakukan secara mandiri di rumah yakni dengan menggunakan alat tekanan digital.
Lakukan pengukuran tekanan darah di pagi dan sore atau malam hari. Duduk dengan posisi rileks, kemudian sandarkan lengan atas ke atas meja dengan ketinggian kurang lebih setinggi jantung, kemudian kembangkan manset secara perlahan.(ant/bwo)
Load more