Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina Satukan Visi Bangun Ekosistem Startup Regional
- Istimewa
“Kami (ATLAS) terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan global yang memiliki visi serupa dalam membentuk masa depan inovasi Asia Pasifik,” ucapnya.
Untuk menjalankan misinya, ATLAS akan menjalankan berbagai inisiatif utama, antara lain: Konvergensi Regional Secara Tatap Muka, seperti konferensi, pertemuan strategis, dan kunjungan delegasi di kawasan Asia Pasifik.
“Menghasilkan riset dan pemikiran strategis untuk memandu pengembangan ekosistem regional, hingga menjalankan Program Akselerasi Akses Pasar Global, untuk membantu startup masuk dan berkembang di pasar internasional,” terangnya.
Dia mengungkapkan pada tahap awal pendirian ATLAS, anggota pendiri ATLAS membentuk Komite Aliansi ATLAS yang bertugas dalam menetapkan arah strategis dan menyusun peta jalan pertumbuhan aliansi.
Kemudian, di tahap kedua yang dimulai pada kuartal kedua 2025 akan membuka peluang kolaborasi dan keanggotaan dengan lembaga atau organisasi yang memiliki visi serupa dan memenuhi kriteria keanggotaan.
Dikatakan, ATLAS terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan global yang memiliki visi serupa dalam membentuk masa depan inovasi Asia Pasifik.
Faye menuturkan setiap negara pendiri ATLAS memiliki keunggulan sendiri yang memperkuat kolaborasi.
Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025 (World Bank & IMF, 2024), yang didorong oleh perkembangan ekonomi digital dan basis konsumen digital yang luas.
Kemudian Vietnam diperkirakan mencatat pertumbuhan sebesar 6,6% (ADB, 2024), dan telah memposisikan diri sebagai pusat manufaktur berbasis teknologi dan inovasi, serta semakin diakui sebagai salah satu poros teknologi baru di kawasan Asia.
Filipina juga mencatat proyeksi pertumbuhan sebesar 6,0% (IMF, 2024), ditopang oleh sektor jasa dan meningkatnya adopsi teknologi digital.
Ekosistem startup di negara ini turut diperkuat melalui program inovasi yang didukung pemerintah.
Begitu juga dengan Thailand diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 2,9% pada 2025 (World Bank & IMF, 2024), dengan peran penting dalam mendorong inovasi kawasan melalui kolaborasi pemerintah dan swasta, agenda transformasi digital, serta kepemimpinan dalam membangun ekosistem teknologi yang dapat dikembangkan secara luas dan berkelanjutan.
Faye menambahkan bahwa untuk bergabung dengan ATLAS, calon anggota harus menunjukkan Kesesuaian strategis dan keselarasan misi dalam mendukung perusahaan startup, inovasi, dan kewirausahaan. Kemudian memiliki keahlian industri yang relevan, termasuk investor (Venture Capitalists (VC), Corporate Venture Capital (CVC), angel investor), inkubator, akselerator, ruang kerja bersama, pusat inovasi, atau pendukung ekosistem pemerintah.
Load more