Semua Warga Indonesia Diharapkan Berani Ekspor dan Impor Secara Mandiri
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Peluang bisnis lintas negara semakin terbuka lebar di era digital saat ini.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, lebih dari 7.000 laporan sengketa pengiriman barang dari luar negeri terjadi setiap tahun.
Artinya banyak masyarakat Indonesia mulai tertarik menjajal dunia impor, terutama dari China, karena harga produk yang kompetitif dan beragam.
Namun, tak sedikit pula yang masih ragu untuk terjun ke bisnis ekspor-impor karena kekhawatiran terhadap penipuan, prosedur rumit, hingga ketidaktahuan mengenai pasar luar negeri.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih cermat saat berbelanja lintas negara, karena tidak semua penjual luar negeri dapat dipercaya,” ujar Herlina Setyowati, Humas DJBC, dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Hal serupa juga berlaku dalam ekspor, di mana pelaku usaha kerap bingung menghadapi regulasi ekspor, penyesuaian dokumen, serta kebutuhan pasar mancanegara.
Sementara, mentor dan pendiri komunitas Berani Export Import, Kemal Abda’u, yang terus aktif memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar bisa terlibat dalam perdagangan internasional secara aman dan mandiri.
“Saya percaya bahwa Indonesia tidak hanya harus jago impor, tapi juga berani ekspor. Banyak produk lokal yang potensial, hanya saja masyarakat belum tahu caranya,” ungkap Pak Kemal.
Dalam berbagai kelas dan platform digital yang ia kelola, Pak Kemal memberikan pengetahuan praktis seputar impor dari China maupun ekspor produk lokal ke negara-negara Asia dan Timur Tengah.
Edukasinya tidak hanya membahas teknis, tetapi juga strategi riset pasar, pemilihan produk yang sesuai demand global, hingga cara negosiasi dengan buyer maupun supplier luar negeri.
Tips aman impor dari China versi Pak Kemal, yakni bisa menggunakan metode pembayaran yang aman seperti Alibaba Trade Assurance.
Lalu, menghindari transaksi langsung via WhatsApp sebelum ada legalitas jelas dan minta supplier mengirim video real-time produk dan gudang.
Kemudian, verifikasi supplier melalui Alibaba Verified atau 1688, serta pelajari kode HS dan estimasi biaya lewat situs resmi Bea Cukai.
Sementara untuk ekspor, dia menekankan pentingnya memahami regulasi negara tujuan, menyesuaikan kualitas dan kemasan produk, serta memastikan dokumen seperti invoice, packing list, dan sertifikasi halal atau phytosanitary (jika diperlukan) sudah lengkap.
Load more