Tak Bayar Surf Tax, Bupati Mentawai ‘Ngamuk’ ke Turis Asing saat Sidak di Tengah Laut
- tim tvOne/Wahyudi Agus
Mentawai, tvonenews.com - Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa terlihat naik pitam saat melakukan sidak di perairan Pagai Selatan, Kepualauan Mentawai. Kemarahan Rinto terekam dalam sebuah video yang viral di jagad maya beberapa hari terakhir dengan waktu kejadian Kamis (8/5/2025) yang lalu.
Bukan tanpa alasan, Rinto Wardana Salamoisa marah yang diduga kepada kapten kapal pembawa wisatawan asing, yang hendak berselancar di perairan Mentawai. Mereka masuk tidak membayar Surfing Tax atau pajak selancar sesuai aturan yang berlaku.
“Kamu saya perintahkan mengambil paspor, ini sudah batas kesabaran saya, sekarang, sekarang,” teriak Rinto menunjuk-nunjuk sang kapten kapal yang sibuk mondar-mandir sambil mengutak-atik ponselnya, seperti yang terlihat dalam video berdurasi satu menit tersebut.
Rinto Wardana Salamoisa kepada tvonenews.com Sabtu siang (10/5/2025) membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Menurut Rinto yang sedang berada di Pulau Sikakap saat dikonfirmasi, terdapat tiga kapal yang dicek melalui inspeksi mendadak yang dilakukan. Dua dari tiga yang diperiksa berkas Surf Tax-nya (Pajak Selancar) lengkap.
“Dari tiga kapal yang kami periksa, satu kapal tidak bisa memperlihatkan Surf Tax-nya, malah sibuk menelpon nelpon seseorang yang kami duga adalah bekingan dia atau pemilik kapal untuk mau bernegosiasi dengan saya. Dan saya tidak mau,” tegas Rinto.
Kemarahan Rinto makin memuncak ketika diminta memperlihatkan paspor para turis asing dan kapten kapal beralasan paspor mereka ditahan pihak imigrasi.
“Mungkin selama ini terjadi pembiaran dan mereka merasa masih di-back up oleh pihak tertentu, lebih lanjut saat ini saya sedang mengharmonisasi Perda Pariwisata,” papar Rinto lagi.
Hasil dari sidak yang dilakukan Rinto, juga bakal melakukan koreksi terhadap besaran Pajak Gelang bagi turis yang masuk terutama yang berselancar. Karena, tak semua turis yang datang itu ikut bermain selancar di perairan Mentawai.
“Dari Rp2 Juta akan kita pangkas menjadi Rp500 ribu saja, karena tidak semua turis datang untuk surfing. Sehingga khusus para surfer mereka bayar lagi saat masuk ke spot surfing,” ulasnya. Lebih lanjut kata Rinto, semua kawasan surfing akan dijadikan kawasan eksklusif dan dijaga oleh satgas khusus.
Load more