Tentang Gen Z, Fashion dan Warung Kopi Saat Kurs Rupiah yang Terancam Balik ke Level Saat Krisis 1998
- Freepik
Menarik meneruskan hasil studi Populix tersebut. Pasalnya bukan hanya tantangan pencarian pekerjaan. Kini Gen Z juga dihadapi kondisi ekonomi negara.
Pelemahan kurs atau nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS kini makin memprihatinkan. Mata uang Garuda ini sekarang dekat dengan level saat krisis moneter 1998, tepatnya 27 tahun lalu pada Juni 1998.
Melansir tradingeconomics, pergerakan rupiah pada Selasa (1/4/2025) sempat mencapai Rp16.750 per dolar AS sebelum menutup hari di level Rp16.675 per dolar AS.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah ini merupakan level terendahnya sepanjang sejarah setelah krisis moneter tahun 1998. Dimana nilai tukar Rupiah sempat terpuruk ke level Rp16.800 per Dolar AS.
"USDIDR mencapai titik tertinggi sepanjang masa di angka 16.800 pada bulan Juni 1998," tulis analis tradingeconomics.
Sebelumnya diberitakan, rupiah kian terpuruk seiring dengan berkurangnya intervensi dari Bank Indonesia di pasar keuangan domestik yang pada hari ini libur.
Pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi pada saat libur Lebaran ini tergolong anomali jika dibandingkan dengan pergerakan mayorias mata uang global yang justru menguat terhadap Dolar AS.
Sejak akhir pekan lalu, mata uang Dolar AS terpantau melemah terhadap mayoritas mata uang global.
Nilai tukar Dolar AS, yang diukur dengan Dolar Index terpantau terus melemah dari level 107 ke level 103 dalam sebulan terakhir.
Nilai tukar Dolar AS kembali melemah seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar tentang rencana pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2 April 2025 mendatang.
Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan kembali kenaikan tarif lanjutan terhadap negara - negara yang melakukan aksi balasan terhadap tindakan Amerika Serikat sebelumnya.
Klaim Pemerintah
Anjloknya nilai tukar rupiah di saat ini seolah berbanding terbalik dengan klaim pemerintah yang menyebut fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan terjaga dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seusai menghadiri rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025), pernah menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat meskipun pergerakan rupiah fluktuatif.
Fundamental kuat itu dilihat dari cadangan devisa yang kuat, neraca perdagangan yang juga bagus, dan devisa hasil ekspor (DHE) yang saat ini seluruhnya disimpan di dalam negeri.
Load more