Tentang Gen Z, Fashion dan Warung Kopi Saat Kurs Rupiah yang Terancam Balik ke Level Saat Krisis 1998
- Freepik
Jakarta, tvOnenews.com - Dua orang dari generasi z (Gen Z) sedang asik bercengkrama sambil sesekali menunjukan layar ponselnya. Mereka adalah Miralda dan Prista.
Pada layar ponselnya, mereka sedang asik memperlihatkan hasil selancar di media sosial.
Beberapa konten mengenai gaya hidup, seperti fashion, kuliner hingga sekedar rekomendasi tempat nongkrong menjadi topik pembicaraan.
Pembicaraan Miralda dan Prista semakin cair saat terlintas informasi diskon, promo dan kemudahan membayar dengan cicilan (paylater).
Seperti ini gambaran pembicaraan mereka dari artikel yang dikutip dari antara, Rabu (2/4/2025).
"Ada cafe rame banget di Blok M, kapan-kapan ke sini yuk," kata Prista mengajak Miralda sembari memperlihatkan layar pinselnya.
Tidak langsung merespon, Miralda menyempatkan setiap informasi yang dituangkan pembuat konten soal cafe tersebut.
Usai serius memperhatikan, Miralda pun menjawab "Wah boleh juga ini, apalagi ada diskon kalau (bayar) pakai paylater,".
Di atas adalah sepenggal dari panjangnya percakapan mereka.
Bagi Miralda dan Prista yang sama-sama berusia 24 tahun, penggunaan paylater dan pembelian barang diskon merupakan hal yang lumrah.
Dengan begitu, memungkinkan mereka untuk dapat membeli barang sekarang lalu membayarnya di kemudian hari dengan harga yang lebih murah.
Bagi mereka yang merupakan Gen Z, aktivitas semacam itu bahkan diklaim sebagai apresiasi untuk diri sendiri di samping aktivitas yang mereka lakukan dalam keseharian.
"Ya, dikit-dikit self reward, healing, makan enak, terus posting di media sosial. Bayarnya bisa paylater dulu, nanti bisa dicicil," seloroh mereka masih dalam kondisi berselancar dari telepon genggamnya.
Sebagai informasi, Generasi Z adalah mereka yang lahir 1997 hingga 2012.
Generasi Z merupakan generasi yang tumbuh pada era digital.
Termasuk dari sisi finansial, sejak usia remaja mereka dihadapkan dengan kemudahan pembelian, pencarian informasi hingga layanan keuangan yang berbasis digital.
Teknologi berperan penting dalam mempengaruhi perilaku Gen Z dalam berbelanja. Ditambah lagi dengan paparan media sosial yang membentuk mentalitas fear of missing out (FOMO) atau takut ketinggalan tren.
Hasil studi Populix yang dituangkan dalam laporan Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024, menjelaskan Generasi Z atau Gen Z memiliki gaya belanja dan manajemen keuangan yang lebih impulsif dan fokus pada gaya hidup dan hiburan. Padahal sebagian besar mereka belum bekerja atau memiliki pendapatan tetap.
Load more