Ingin Dicintai Allah? Amalkan Lima Perilaku Mulia Ini
- pexels
Dari Abu Amr asy-Syaibâni –namanya Sa’d bin Iyâs- berkata, “Pemilik rumah ini telah menceritakan kepadaku –sambil menunjuk rumah Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu dengan tangannya, ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas’ud) mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allâh.”
Dari hadis diatas ada tiga pertanyaan dan ada tiga jawaban yakni shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan jihad di jalan Allah.
Mengapa rasulullah menjawab seperti itu karena untuk mendorong seorang Muslim agar lebih gigih melakukan amal-amal yang paling afdhal lalu yang di bawahnya.
Jawaban Nabi SAW. tentang amalan paling afdhal berbeda-beda mengikuti perbedaan orang dan keadaan serta yang paling bermanfaat bagi setiap orang di antara mereka.
Penyebutan ‘shalat pada waktunya’ itu hanya sebagai isyarat yang menunjukkan bahwa shalat di awal waktu, lebih diutamakan. Namun maksudnya adalah untuk ke hati-hatian agar tidak melakukannya di luar dari waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam dan kata ‘berbuat baik kepada kedua orang tua’ lebih didahulukan dari kata berjihad. Hal ini menunjukkan betapa besarnya perkara berbakti kepada orang tua.
Takwa Kepada Allah
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ وَ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : «اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْـحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Load more