Diperlukan pemahaman yang khusus terhadap bahasa Arab agar dapat lancar membaca kitab kuning.
Namun, Pondok Pesantren Darurrohmah punya metode nya sendiri.
Menurut Ustaz Warso Winata, metode ini berhasil menghantarkan santri kepada pemahaman terhadap kitab kuning dan segala hal yang ada di dalamnya.
“Pertama tentunya harus dikuatkan dulu alat untuk membacanya. Alat untuk membaca di sini maksudnya adalah kemampuan santri berbahasa Arab. Santri harus tau cara menulis, membaca, dan mengartikan bahas Arab sebab di kitab kuning, Arabnya gundul semua. Jadi santri baru itu kita benar-benar kuatkan dulu alat untuk memahami, baru di tahun selanjutnya kami mempelajari isi dari kitab kuning tersebut yang mana di dalamnya banyak hukum, fiqih, sejarah, dan lain-lain. Kami mengira pembelajaran kitab kuning itu wajib karena kitab kuning adalah salah satu sumber dalam pembelajaran agama Islam,” ungkap Ustaz Warso Winata.
Adapun, prinsip Pondok Pesantren Darurrohmah yang menyeimbangkan skill dengan pemahaman agama Islam menjadi daya tarik sendiri kepada orang tua calon santri yang ingin mendaftarkan anaknya untuk lebih dalam mengenal agama.
Terbukti dari prestasi dan kualitas pengajaran agamanya, Pondok Pesantren ini adalah pilihan yang pas sebagai tempat pembelajaran yang seimbang antara dunia dengan akhirat.(lkf)
Load more