Selain persoalan asuransi kesehatan, persoalan lain yang sering dihadapi mahasiswa Indonesia di Mesir antara lain akses terhadap visa mahasiswa. Hal itu mengakibatkan banyak mahasiswa berangkat studi di Mesir menggunakan visa turis.
Diketahui, saat ini jumlah mahasiswa Al Azhar Kairo mencapai 15 ribu dan dipastikan akan bertambah setiap tahunnya. Dalam kunjungannya ke Mesir, rombongan BKSAP dipimpin Ketua BKSAP Mardani Ali Sera. BKSAP menggelar dialog dengan mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir, terutama di Universitas Al Azhar Kairo.
Menurut Mardani, permintaan mempermudah visa untuk mahasiswa bagi Indonesia di Mesir sudah disampaikan ke Parlemen Mesir. Hal itu mendapat dukungan dari Rektor Al Azhar Syekh Salamah Dawud yang menyebut mahasiswa Indonesia sangat aktif dalam perkuliahan. Mahasiswa asal Indoensia juga bisa memberi teladan akademis yang baik bagi lingkungannya.
Selain soal sektor pendidikan, kunjungan kerja BKSAP juga membahas peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Mesir. Terutama untuk sektor transportasi dan makanan ringan. Mesir berpeluang menjadi manufakturing hub bagi perusahaan Indonesia yang tertarik berekspansi ke wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Berdasarkan data General Authority For Investment (GAFI) nilai outbound investasi Indonesia ke Mesir rentang 1998-2018 sebesar 57,9 juta dolar AS. Jumlah itu tersebar di berbagai sektor. Investasi Mesir di Indonesia pada 2020 sebesar 0,40 juta dolar AS meningkat tajam dibanding 2019 yang hanya di angka 0,15 juta dolar AS. Artinya, total investasi Mesir di Indonesia selama periode 2010-2020 mencapai 6,35 juta dolar AS.(chm)
Load more