Agatha, wisatawan yang lama tinggal di Jerman mengaku mengajak anak dan suami berkunjung ke Taman Pintar. Ia senang bisa kembali ke Yogyakarta untuk berlibur dan mengajak buah hatinya sekaligus belajar di berbagai wahana edukasi.
"Saya senang ya ini belajar menabuh gamelan, asyik dan bisa belajar banyak hal baru disini. Karena menurut saya Taman Pintar wahana yang tepat buat anak anak, disini bisa melatih motorik anak saya juga kan. Saya lama tidak di Indonesua, dan lama sekali ya tidak ke Taman Pintar. Ini pertama kalinya bersama keluarga," ungkapnya.
Festival HUT Taman Pinter ke 16 juga dimeriahkan berbagai booth edukasi dan panggung hiburan di Playground Taman Pintar. Booth edukasi terdiri dari demo sains, dongeng, permainan tradisional, cek kesehatan dari Farmasi UGM, edukasi narkoba dari BNN Kota Yogyakarta, robot soccer dari DIKE FMIPA UGM, edukasi MKG dari BMKG Stasiun Geofisika Sleman, edukasi hewan reptil dari SOWAK Reptile serta bazar buku.
Kepala UPT Pengelolaan Taman Budaya Taman Pintar Yogyakarta, Karmila menyampaikan Tema Magical Science sejalan dengan misi Taman Pintar untuk mengedukasikan sains dengan cara yang menyenangkan. "Taman Pintar berfokus pada penyediaan pengalaman edukasi yang menyenangkan dan interaktif untuk keluarga dan anak-anak," jelas Kamila.
Kamila menyebutkan menjelang liburan akhir tahun ini, Taman Pintar telah memperbarui perangkat dan film Planetarium Taman Pintar agar pelayanan lebih optimal. Selain itu, Dome Area di dalam Gedung Oval juga telah dirombak menjadi perluasan Zona Kehidupan Purba dengan menampilkan atmosfer zaman purba dan alat peraga dinosaurus baru dengan tinggi 5 meter.
"Rangkaian kegiatan HUT Taman Pintar diharapkan dapat menambah daya tarik kunjungan keluarga pada masa liburan sekolah melalui berbagai kegiatan yang memadukan ilmu pengetahuan dengan elemen hiburan," pungkasnya.(chm)
Load more