Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Lamongan yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Babat, SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 4 Lamongan, SMPN 1 dan SMPN 2 Pucuk, SMPN 2 Karangbinangun, SMPN 1 Glagah, SMPN 1 Turi, SMPN 1, SMPN 2 Laren, SMPN 2 Sekaran, SMPN 1 Brondong, SMPN 1 Solokuro, SMPN 1 Paciran, SMPN 2 Sukodadi, SMPN 1 Maduran, SMPN 1 Karanggeneng, SMPN 1 Mantup, dan SMAS PGRI Kalitengah.
Dari sudut pandang berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif mengatakan, perkembangan teknologi digital seperti internet, telepon pintar, dan media sosial, selain banyak memberi manfaat juga membawa tantangan baru munculnya masalah etika.
”Etika digital penting untuk menjaga hubungan yang sehat, menjaga privasi, menghindari konflik dan mencegah cyberbullying, serta membangun reputasi yang baik,” jelas Munif Syarif.
Sementara itu, CEO PT Mahakarya Berkah Sejahtera Muhajir Sulthonul Aziz berpesan kepada para pelajar untuk berhati-hati saat berselancar di dunia digital. Apa pun yang dilakukan di dunia digital akan meninggalkan rekam jejak digital yang sulit dihapus.
”Jaga rekam jejak agar selalu positif, gunakan media sosial dengan baik, jangan terlibat dalam aktivitas ilegal, lindungi data pribadi, pilih teman yang bijak, dan lakukan monitoring secara teratur,” rinci Muhajir Sulthonul Aiziz.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Lamongan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program #literasidigitalkominfo ini tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Load more