Jelita Academy Jembatani Perempuan Indonesia Gali Potensi Diri, Selaraskan Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
- Istimewa
Alia juga menyoroti pentingnya mengelola kesehatan mental (mental health). Apalagi isu kesehatan mental ini masih dipandang negatif oleh sebagian masyarakat. Mereka melabeli orang dengan masalah kesehatan mental dengan predikat 'sakit jiwa.'
"Saat ini isu mental health sudah banyak digaungkan, alhamdulillah. Tidak seperti zaman dulu bahwa hal-hal yang kita tidak sadari, kita dianggap aneh sendiri. Setelah pandemi kemarin, mulai banyak yang bermunculan. Di sini kita mencoba untuk menaikkan kesadaran karena misalnya terhalang oleh stigma, bahwa kalau mental health itu pasti sakit jiwa, gila, atau stres, insecure. Kita mencoba bahwa mental health itu semua orang punya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, mengetahui caranya, tools-nya untuk mengelola yang datang, untuk menghadapi gelombang yang datang. Jawaban itu jangan dicari di mana-mana, tapi itu ada di dalam lho. Biasanya kita sibuk mencerna jawaban di luar, tapi kita lupa jawabannya ada di dalam. Karena sesungguhnya yang tahu jawabannya itu diri kita sendiri. Kita ingin mengajak supaya teman-teman sadar, bisa mengidentifikasi diri dia. Kalau kita sudah bisa terkoneksi dengan diri sejati kita, insyaAllah perjalanan kita ke depan akan lebih selaras," ucapnya.
Lebih lanjut, Alia mengajak para perempuan yang belum mengikuti workshop JeLiTa Academy untuk bergabung di batch dan volume berikutnya. Terutama ibu rumah tangga, karena fondasi kokoh rumah tangga dan kebahagiaan keluarga bergantung pada seorang ibu.
"Kita percaya apabila ibu di rumah itu bahagia, ajek (stabil), grounded, maka dia akan bisa menampung menjadi wadah untuk seluruh keluarganya di rumah. Jadi yang kita utamakan adalah ibunya dulu, disehatkan, disejahterakan, dibahagiakan," katanya.(chm)
Load more