Jakarta, tvOnenews.com - Masih ingat dengan pengacara Brigradir J, Kamaruddin Simanjuntak? kini Kamaruddin Simanjuntak telah berstatus tersangka karena diduga terjerat kasus dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong atau hoaks.
Hal itu lantaran berdasarkan laporan polisi dari Dirut PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih. Namun, ratusan advokat tak terima Kamaruddin Simanjuntak jadi tersangka.
"Kalau Kamaruddin Simanjuntak bisa jadi tersangka dalam menjalankan tugas dan profesinya. Bagaimana nasib gue, bagaimana nasib yang lain (lawyer) dilakukan penegakkan hukum," pungkas Martin Simanjuntak seperti yang dilansir dari kanal YouTube Uya Kuya Tv, Senin (28/7/2023).
Sambung Martin Simanjuntak jelaskan, bahwa Kamaruddin Simanjuntak bersuara dan membela kliennya sudah sesuai dengan prosedur, tetapi tak ada tanggapan.
"Kalau tidak ada yang menjawab pimpinan ini, ya saya kembalikan. Saya akan pasang badan, kalau perlu gue ditahan-ditahan sama Kamaruddin," pungkas Martin Simanjuntak di hingtlight kanal kanal YouTube Uya Kuya Tv, Senin (28/7/2023).
Hal ini dia lontorkan karena sikap seprti ini merupakan pelanggaran hak hasasi manusia. Bahkan dia sebutkan hal ini perlu diuji, agar kedepan tidak ada kesewenang-wenangan seperti ini.
Tak hanya Martin Simanjuntak saja yang membela Kamaruddin. Namun ada ratusan advokat yang juga ikut membela Kamaruddin Simanjuntak.
Pembelaan ini bukan tanpa sebab, pembelaan ini karena Kamaruddin merupakan advokat dan berprofesi sama dengan advokat yang membela pengacara Brigadir J itu.
Selain Martin, di acara Uya Kuya TV itu juga hadir advokat yang membela Kamaruddin. Dia katakan, menjadikan advokat yang melaksanakan tugas menjadi tersangka seperti menzalimi advokat lainnya.
“Ini akan menzalimi kita semua di seluruh Indonesia ya advokat ini kalau sampai dia benar-benar ini ditahan,” ucap salah seorang advokat di kanal YouTube Uya Kuya TV.
Kemudian, para advokat lainnya mengaku membela Kamaruddin tanpa dibayar sepeserpun. Bahkan mereka menyebutkan dukungan dari ratusan advokat datang karena nurani yang terpanggil, meskipun tidak saling mengenal. Satu di antaranya Roni Prima Panggabean.
Dia katakan, di kasus ini perlu diperhatikan pula, bukti yang membuat Komaruddin menjadi tersangka ini dapat dibilang tidak jelas, tetapi menimbulkan pertanyaan besar dapat membuat seseorang menjadi tersangka.
“Ketika kita melangkah itu nggak ada bukti gitu bukan itu bukan konyol juga gitu,” ungkap Roni Prima Panggabean.
Sebelumnya diberitakan, Siang-siang bolong, pengacara Kamaruddin Simanjuntak dengan rombongan advokat geruduk Bareskrim Polri, pada Senin (14/8/2023). Kedatangannya dengan rombongan advokat mengenakan pakaian toga atau atribut persidangan hitam putih.
Kamarudin datang untuk memenuhi panggilan penyidik terkait pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan hoaks yang dilaporkan Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih.
"Saya dipanggil sebagai tersangka ketika menjalankan tugas menjalankan tugas profesi advokat mendampingi klien saya Rina Lauwy dan anaknya," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Senin (14/8/2023).
Kamaruddin jelaskan, kedatangannya kali ini juga untuk mempertanyakan alasan dirinya ditetapkan sebagai tersangka. Tak lain persoalan diduga mengabarkan kabar hoaks.
Selain itu, kedatangan Kamaruddin juga untuk meminta pertanggungjawaban kepada Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri dan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim. Hal ini tak lain soal alasan mengapa dirinya dijadikan sebagai tersangka kasus hoaks.
"Saya minta pertanggungjawaban daripada Karo Bareskrim sama Adi Vivid (Dirtipidsiber Bareskrim Polri), kenapa dijadikan saya tersangka dalam hal membela klien," ujarnya.
Pengacara yang terkenal sebagai kuasa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat (Alias Brigadir J) mengaku saat itu tengah membela istri Direktur Utama PT Taspen (Persero), Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, Rina Lauwy.
"Bukan kah pasal 16 Undang-Undang advokat mengatakan bahwa advokat sepanjang melakukan tugasnya tidak boleh diperiksa," imbuhnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri resmi menetapkan Kamaruddin Simanjuntak sebagai tersangka kasus berita bohong alias hoaks. Terkait laporan oleh Dirut PT Taspen, ANS Kosasih terkait tudingan pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.
"Ya benar," tutur Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Bachtiar saat dikonfirmasi, Rabu (9/8).
Adapun penetapan tersangka Kamaruddin Simanjuntak tertuang dalam Surat Ketetapan bernomor S.Tap/85/VIII/RES.1.14/2023/Dittipidsiber tertanggal 7 Agusus 2023.
Tertulis di dalamnya, Kamaruddin Simanjuntak ditetapkan sebagai tersangka atas perkara tindak pidana dengan sengaja menyiarkan berita atau pemberitaan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dan/atau menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berlebihan atau yang tidak lengkap. Pidana dan/atau Pasal 310 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 311 ayat (1) KUHP
Sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut dapat menduga, bahwa kabar demikian akan atau mudah dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dan/atau sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal itu diketahui umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan/atau Pasal 14 ayat (2) dan/atau Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum. (ann/aag)
Load more