Aktivis Pro Yahudi Berani Bersaksi, Sebut 35 Santri Al Zaytun Pernah Datang ke Tempatnya untuk Nyanyi Keroncong Yahudi
- Kolase Tim TvOne
tvOnenews.com - Sosok aktivis pro Yahudi dan Israel, Monique Rijkers belakangan mendapat perhatian dari masyarakat setelah dirinya hadir pada perayaan 1 Muharram 1445 H di Pondok Pesantren Al Zaytun beberapa waktu lalu.
Diketahui kalau Monique Rijkers datang pada perayaan 1 Muharram di Ponpes Al Zaytun atas undangan dari Panji Gumilang.
Monique Rijkers hadir sebagai salah satu tamu kehormatan pada acara tersebut yang videonya telah tersebar di media sosial.
Dikatakan kalau Panji Gumilang meminta Monique Rijkers untuk berbicara dan menyampaikan pidato pada acara tersebut.
Sambil mengenakan kaos dengan logo bintang David seperti di bendera negara Israel, Monique Rijkers terlihat memberikan pidato kepada tamu undangan yang datang
Setelah video tersebut viral di media sosial, muncul kabar yang mengatakan kalau Panji Gumilang memiliki kedekatan dengan Israel dan Pro Yahudi.
Terkait hal tersebut, aktivis pro Yahudi dan Israel, Monique Rijkers pun buka suara terkait kedekatan dirinya dengan Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Hadir diundang pada acara diskusi Catatan Demokrasi yang tayang di tvOne, Monique Rijkers mengungkapkan mengapa dirinya mau datang dan memenuhi undangan Panji Gumilang pada perayaan d 1 Muharram di Ponpes Al Zaytun.
Monique Rijkers mengatakan kalau dirinya menyayangkan pihak kepolisian menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka.
"Saya sangat menyayangkan jika hari ini terjadi penetapan tersangka kepada Panji Gumilang dan juga mungkin ada penangkapan saya menyayangkan jika itu terjadi, kenapa?" kata Monique Rijkers.
"Sebentar lagi Indonesia akan merayakan ulang tahun ke-78 dan kita masih berkutat pada isu-isu tentang penistaan agama, tentang gosip negara dalam negara (NII)," sambungnya.
Ia mengatakan kalau pada tahun 2012 situs Kementerian Agama memuat berita dengan judul yang mengatakan kalau Al Zaytun bukan sarana pendidikan yang radikal.
"Pada kenyataannya di tahun 2012 kalau mau lihat di situs Kementerian Agama ada berita judulnya Al Zaytun itu bukan sarana pendidikan radikal," ungkap Monique Rijkers.
"Ini adalah pernyataan dari Menteri Agama, Suryadharma Ali saat beliau menjabat sebagai Menteri Agama dan menilai tentang sistem pendidikan di Al Zaytun," sambungnya.
Load more