Ade Armando Vs Eks Wali Santri Al Zaytun Memanas di ILC: Sudah Tahu Menyimpang, Ibu kok Tetap Sekolahkan Anak Disitu?
- Kolase tvOneNews.com
tvOnenews.com - Pegiat media sosial Indonesia yakni Ade Armando ikut berkomentar terkait dengan kontroversi yang terjadi di dalam Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Hadir dalam acara diskusi Indonesia Lawyer Club Ade Armando mengatakan sebagai orang awam mengaku kalau dirinya tidak ingin bersikap tidak adil pada Ponpes Al Zaytun dengan minimnya informasi yang ia tahu saat ini.
Maka dari itu dalam kesempatan tersebut, Ade Armando pun meminta Leny Siregar yang merupakan salah satu narasumber yang juga hadir di ILC terkait apa yang terjadi didalam Ponpes Al Zaytun.
Diketahui kalau Leny merupakan mantan wali santri Al Zaytun dimana ia sempat menyekolahkan anaknya di Ponpes Al Zaytun dan ia juga mengaku pernah menjadi anggota organisasi Negara Islam Indonesia atau NII.
Pada diskusi tersebut Ade Armando mengaku kalau dirinya heran mengapa Leny mau memasukan anaknya untuk menimba ilmu di Ponpes AL Zaytun padahal dirinya sudah tau kalau ajaran di ponpes pimpinan Panji Gumilang itu tidak benar.
"Betapa beraninya ibu, maksud saya gini Ibu sadar sepenuhnya bahwa di sana diajarkan hal-hal yang sebetulnya menurut ibu itu bertentangan dengan Islam. Tapi, tetap ibu menyekolahkan anak ibu di sana buat saya itu apa ya amaze apa ada penjelasannya," tanya Ade Armando.
Sebagai orang awam yang tidak mengetahui seluk beluk Al Zaytun, Ade Armando berusaha menanyakan apakah kabar-kabar yang beredar di media terkait ajaran menyimpang yang dilakukan Panji Gumilang di Al Zaytun itu benar kepada Leny.
"Jadi gini Bu, saya yang berada di luar kan harus berusaha menafsirkan apakah benar yang terjadi di dalam Al Zaytu tersebut," tanya Ade Armando.
"Misalnya, apakah benar di situ anak-anaknya diajarkan untuk menjadi pecinta NII, Apakah benar di sana anak-anak tersebut diajarkan untuk percaya bahwa saat ini kita tidak perlu salat atau karena masih di era Mekkah belum di era Madinah, apakah benar bahwa anak-anak di sana diajarkan untuk mencuri demi kepentingan NII dan seterusnya," sambungnya.
Load more