tvOnenews.com - Ketua Majelis Keluarga Indonesia, Babe Haikal Hassan terang-terangan mengatakan negara kalah dari Panji Gumilang sang Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Hal itu Babe Haikal sampaikan saat diundang dalam acara diskusi Catatan Demokrasi tvOne, beberapa waktu lalu. Babe Haikal mengatakan kondisi sekarang, negara sudah kalah dari Panji Gumilang.
"Menurut saya Panji Gemilang telah menang melawan negara saat ini loh. Saat ini negara nggak boleh kalah dengan Panji. Kenapa saya katakan Panji Gumilang telah menang kepada negara karena negara ga mengambil tindakan yang cukup," ungkap Babe Haikal Hassan.
Babe Haikal mengaku setuju jika Ponpes Al Zaytun tidak boleh ditutup sembarangan, karena ada aset yang masih harus dijaga, yaitu anak-anak yang terpapar.
"Maka dari itu saya mohon kepada catatan demokrasi, berikutnya apabila ingin diskusi tentang ini, jangan soal Al Zaytunnya, tapi Panji Gumilangnya yang mesti disentuh," sambungnya.
Babe Haikal Hassan mengatakan kalau selama ini Panji Gumilang memanfaatkan posisi dan juga koneksinya untuk bisa terhindar dari pemeriksaan sejumlah lembaga termasuk BNPT sampai PPATK.
"Ini lagi-lagi menjatuhkan kredibilitas perbankan kita, gara-gara seorang Panji Gumilang 256 rekening loh," lanjutnya.
Sementara, Muhammad Afiffudin Anshori selaku Koordinator Aksi Bela Al Zaytun yang juga hadir dalam Catatan Demokrasi tvOne berbeda pandangan dengan Babe Haikal Hassan.
Dirinya mengatakan meskipun tidak ada kedekatan emosional dengan sosok Panji Gumilang, ia sebagai Warga Negara Indonesia ingin menegakan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
"Kita sebagai warga negara Indonesia berhak menegakkan kemanusiaan yang adil dan beradab kan begitu," ungkap Muhammad Afiffudin Anshori.
Ia secara tegas meminta berbagai pihak untuk terlebih dahulu mengedepankan asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Kita Hanya mengingatkan kepada MUI sebagaimana dipernyataan dari Pak Kyai Ihsan tadi, saya ingat itu bahwa saudara Panji Gumilang ini tidak berhadapan dengan MUI tapi berhadapan dengan umat Islam maksudnya apa gitu loh," sambungnya.
"Kita ini sama-sama putra bangsa kok kalau memang ada yang salah yang tidak berkenan ada tahapannya kok, ada proses pengadilan kan begitu," ugkapnya. (akg/muu)
Load more