Tambah Sriyani dalam setahun ini udah berulang kali terjadi banjir, sampai dirinya pun tidak bisa menghitung lagi.
"Harapan kami, adalah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai. Tapi yang paling utama kami harapkan itu, dibuka lah posko tempat berobat bagi warga yang terdampak banjir ini," sambungnya.
Sementara itu, Sriyani dan suaminya masih bertahan di rumah belum mengungsi. Meski kamar tidurnya sudah tergenang air.
"Kalau malam cucu aja ngungsi tidur di mushala di samping rumah ini. Kalau saya sama suami tidur di rumah. Kemaren itu pemerintah setempat sudah membuat parit untuk mengatasi banjir ini, cuma tidak berfungsi," tutup Sriyani.
Sementara itu dari data BPBD Kabupaten Serdangbedagai, terdapat ratusan hingga ribuan rumah di tiap-tiap desa Kecamatan Sei Rampah terkena dampak banjir. Di antaranya Desa Sei Rampah, Dusun Satu sampai dengan Dusun Delapan terdampak 1.052 rumah, sedangkan di Dusun I, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, terdampak 200 rumah.
Di Dusun IX dan XII, Desa Firdaus, terdampak 80 rumah. Di Dusun I, II, dan V, Desa Pematang Ganjang, terdampak 150 rumah. Data terakhir di Dusun I sampai dengan V, Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai, terdampak banjir 200 rumah, diperkirakan ketinggian air mencapai 20 centimeter hingga satu meter merendam rumah warga di Kecamatan Sei Rampah.(Sukri/toz)
Load more