25 Tahun Reformasi: Ini Peran Nurcholish Madjid dan Yusril Ihza Mahendra Di Balik Detik Detik yang Menentukan Saat Pengunduran Diri Soeharto
- Sumber: Golkarpedia
19 Mei 2998, pukul 09;00 wib Nurcholis Madjid, Abdurahman Wahid, Yusrik Ihza Mahendra, Achmad Bagja, KH Cholis Baidawi, KH Maaruf Amin , KH Ali Yafie, Emha Ainun Najib dan Malik Fajar bertemu dengan Soeharto di Istana. Pada tokoh tokoh terkemuka ini, Soeharto lalu memberikan konsep pengumuman pengunduran dirinya.
Ternyata, konsep yang disusun Soeharto berbeda dengan yang dibahas sebelumnya. Saat itu adanya Yusril yang diselundupkan Nurcholish Madjid untuk ikut bertemu Soeharto (meski kabarnya semula Soeharto menolak Yusril) berjasa besar. Dari Yusril muncul pertimbangan hukum agar pengunduran diri sesuai dengan hukum ketatanegaraan. Dari diskusi saat itu, Soeharto kabarnya tetap tak rela kekuasaannya dilucuti. Soeharto mengusulkan satu kabinet reformasi, dimana anggotanya para tokoh yang hadir.
"Jika nanti komite reformasi dibentuk, jangan ambil salah satu dari kami," ujar Cak Nur.
Soeharto yang berharap pada Cak Nur, terperanjat dengan pernyataan itu, lalu karena terdesak akhirnya "pasrah" dengan konsep yang digagas oleh Yusril Ihza Mahendra. Sejarah lalu mencatat, esoknya, 21 Mei 2998 pada pukul 09:00 di credential room Soeharto menyampaikan pengunduran dirinya (bwo)
Load more