Pulau Samosir, Sumatera Utara - Seolah belum cukup dengan penampilan para Maestro Batak di Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) di Samosir, Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, memilih menghabiskan satu malam di rumah penggiat budaya Batak, Martahan Sihotang di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.
Di rumah yang juga sebagai bengkel musik sederhana ini, Nadiem banyak berdiskusi dengan Martahan Sihotang. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI ini, juga belajar cara memainkan alat musik Taganing dan beberapa alat musik tradisional Batak lainnya.
Nadiem Makarim mengungkapkan, irama yang keluar dari alat musik tradisional Batak kental dengan nuansa sakral, indah dan relevan dengan zaman.
“Inovasi musik seperti itulah yang saya ingin dengar terus. Perpaduan musik tradisi dengan inovasi. Sesekali saya mendengar musik hip-hop dan sesekali musik elektronik, sungguh luar biasa,” katanya.
Kepada Martahan, Nadiem mengaku selalu memikirkan bagaimana caranya musik tradisional laku dan dicintai masyarakat luas. Satu hal lagi yang lebih penting, kata Nadiem, bagaimana agar secara generik musik tradisional dapat dinikmati anak muda.
“Saya khawatir musik ini bisa hilang kalau kita tidak bergerak bersama,” ungkap Menteri Nadiem dalam diskusinya dengan Martahan Sitohang.
Kepada tvOnenews.com, Kamis, (28/10/21), Martahan Sihotang mengaku terharu akan kehadiran Menteri Nadiem yang sudi menginap, berdiskusi dan belajar memainkan alat musik di rumahnya.
“Sifatnya sangat sederhana dan tidak ada batasan, membuat setiap orang yang dekat dengannya sangat nyaman untuk berinteraksi. Ketemu dengan Nadiem seperti mimpi,” kata Martahan.
Melalui Festival Musik Tradisi Indonesia, Nadiem berharap musik yang mengalun dari tepi Danau Toba dapat dicintai juga oleh masyarakat nusantara, bahkan sampai ke mancanegara. Nadiem berjanji akan bersedia untuk mementaskan musik tradisional Batak di Jakarta. (Daud Sitohang/ Wna)
Load more