"Kita harus bersinergi dengan petani sebagai garda terdepan pengembangan bawang putih, pemerintah daerah, direktorat teknis, lembaga penelitian dan para stakeholder lainnya untuk melakukan pendampingan dan pengawalan agar mutu bawang putih lokal terus meningkat," katanya.
Di lokasi, Jan Maringka turun langsung melakukan panen perdana bawang putih bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Tani di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung. Kabupaten Temanggung sendiri selama ini merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih di Indonesia dan memberikan sumbangan 27,13 persen dari produksi nasional.
Sedangkan untik kebutuhan konsumsi bawang putih dalam negeri mencapai 500 ribu ton per tahun, sementara produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut sehingga kekurangannya didatangkan melalui pasokan luar negeri.
"Yang jelas perlu ada dukungan dan motivasi bagi kelompok tani yang mengengambangkan budaya bawang putih agar tetap bersemangat dalam menjalankan usahanya. Ini bagian dari upaya kita agar produksi bawang putih terus meningkat," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Djoko Budi Nuryanto mengungkapkan bahwa daerah Temanggung merupakan wilayah yang cocok dan potensial untuk pengembangan bawang putih.
Bahkan dia menyebut ada sejumlah daerah seperti Kledung yang mengembangkan komoditas bawang putih sejak lama. Saat ini, varietas yang dikembangkan di Kabupaten Temanggung antara lain, Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, dan Geol Temanggung Agrihorti.
"Pembangunan pertanian menempati prioritas utama dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Temanggung dengan pertumbuhan sektor pertanian yang cukup besar. Salah satu yang memiliki andil besar adalah komodits hortikultura dengan luas 14.000 ha, dengan pengembangan bawang putih di tahun 2022 mencapai 630 ha," jelasnya.
Load more