news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.
Sumber :
  • Ducati Corse

Bukan Masalah Motor, Francesco Bagnaia Terpuruk di MotoGP 2025 karena Kehadiran Marc Marquez di Ducati

Francesco Bagnaia alami tekanan serius dengan kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati.
Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:44 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Mantan bos tim satelit Yamaha, Herve Poncharal, ikut memberikan komentar soal penurunan drastis performa Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 kemarin.

Menurutnya, tidak ada alasan yang benar-benar masuk akal di balik performa buruk Pecco sepanjang musim lalu.

Francesco Bagnaia dinilai kehilangan kepercayaan diri pada bagian depan motor sepanjang MotoGP 2025.
Sumber :
  • Instagram/Francesco Bagnaia

 

Bagnaia datang ke musim ini dengan status juara dunia dua kali pada 2022 dan 2023, serta tampil dominan pada 2024 dengan 11 kemenangan grand prix. Namun, performanya anjlok drastis pada 2025.

Pembalap tim pabrikan Ducati itu hanya mampu meraih dua kemenangan grand prix dan tampil sangat tidak konsisten. Bahkan, Bagnaia gagal mencetak poin pada balapan hari Minggu di lima seri terakhir musim.

Dari langganan tiga besar klasemen sejak 2021, Bagnaia harus puas finis di posisi kelima akhir musim. Ia tertinggal lebih dari 200 poin dari rekan setimnya, Marc Marquez, yang keluar sebagai juara dunia.

Masalah utama Bagnaia disebut berasal dari hilangnya kepercayaan diri terhadap bagian depan motor Ducati GP25. 

Situasi ini dikaitkan dengan penggunaan sistem ride height device terbaru.

Meski Ducati berupaya mencari solusi sepanjang musim, tidak ada perbaikan permanen yang benar-benar bekerja. 

Satu-satunya pengecualian terjadi di MotoGP Jepang, ketika Bagnaia tampil dominan, namun hasil tersebut tidak terulang di seri-seri berikutnya.

Francesco Bagnaia
Sumber :
  • Antara

 

Pada saat yang sama, Marquez justru tampil luar biasa dengan 11 kemenangan grand prix dan 14 kemenangan sprint race sepanjang musim 2025.

Bagnaia sendiri mengakui bahwa Marquez mampu tetap tampil cepat meski motor tidak ideal, sesuatu yang sulit ia lakukan. 

Situasi ini memicu ketegangan antara Bagnaia dan manajemen Ducati, karena berbagai perubahan yang dilakukan tim tidak membuahkan hasil signifikan.

Menanggapi kondisi tersebut, Herve Poncharal mengaku kebingungan melihat penurunan performa Bagnaia.

“Ini benar-benar misteri. Sulit menjelaskannya,” kata Poncharal di laman Crash.

“Dari situasi yang sangat buruk, dia tiba-tiba bisa tampil luar biasa di Jepang. Jelas ada banyak hal yang membebani pikirannya.”

Poncharal menegaskan bahwa kemampuan Bagnaia sebagai pembalap tidak hilang. 

Ia juga menilai Ducati masih menjadi motor terbaik di grid, meski keunggulannya tidak sebesar sebelumnya.

“Pecco masih tahu cara mengendarai motor. Ducati tetap motor terbaik, dan ia sangat mengenal timnya. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

“Karena itu, menurut saya tidak ada alasan nyata atas keterpurukannya.”

Poncharal juga menilai dominasi Marquez memberi dampak psikologis besar terhadap Bagnaia. Ia membandingkan situasi ini dengan era Valentino Rossi di Yamaha pada awal 2000-an.

“Saat itu, Valentino menang di mana-mana dengan motor yang sama. Pembalap lain merasa kehilangan arah,” kata Poncharal.

“Mereka melihat data Rossi dan berkata, ‘Saya tidak bisa melakukan itu.’ Hal serupa juga terjadi saat Marc di Honda.”

Menurutnya, memiliki rekan setim seperti Marquez yang selalu tampil dominan menjadi pukulan mental tersendiri.

“Ketika Anda tidak lagi menjadi pembalap nomor satu, bukan lagi pusat perhatian pabrikan, semuanya berubah. Itu benar-benar mengubah situasi,” tutup Poncharal.

(aes)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral