- Crash.net
Contek Cara Lewis Hamilton untuk Menang di F1 GP Abu Dhabi 2025? Max Verstappen Bilang Begini...
Jakarta, tvOnenews.com - Max Verstappen menepis anggapan bahwa ia akan menggunakan taktik kontroversial yang pernah dilakukan Lewis Hamilton dalam perebutan gelar juara dunia Formula 1 2016.
Pebalap Red Bull itu merebut pole position pada kualifikasi Grand Prix Abu Dhabi, mengungguli dua rival perebut gelarnya dari McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri.
- Reuters
Verstappen saat ini tertinggal 12 poin dari Norris dan berpeluang menyamai rekor Michael Schumacher dengan meraih lima gelar juara dunia beruntun jika ia menang dan Norris finis di posisi keempat atau lebih rendah.
Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa Verstappen mungkin meniru manuver Hamilton pada final musim 2016.
Saat itu, Hamilton sengaja memperlambat laju rekan satu timnya, Nico Rosberg, untuk membuat Rosberg disalip lawan lain.
Upaya itu gagal karena Sebastian Vettel dan Verstappen (yang membalap untuk Red Bull) tidak dapat menyalip Rosberg. Hamilton memenangi balapan, namun Rosberg tetap menjadi juara dunia sebelum pensiun lima hari kemudian.
Menanggapi pertanyaan media soal kemungkinan ia menggunakan taktik serupa, Verstappen menolak.
“Trek sekarang berbeda. Mobil juga berbeda. Saat ini slipstream lebih besar, jadi tidak mudah melakukan hal seperti itu,” ujarnya.
Verstappen menjelaskan bahwa kondisi teknis era 2016 membuat taktik tersebut lebih mungkin dilakukan.
- Reuters
“Dulu lebih mudah memperlambat lawan karena ban cepat panas saat mobil di belakang mendekat. Bahkan di beberapa sesi kualifikasi 2016, di sektor pertama pembalap tak bisa langsung gas penuh agar ban tetap terjaga untuk sektor terakhir. Jadi situasinya sangat berbeda,” katanya.
“Saya berharap balapannya tidak terlalu mudah ditebak, tapi semoga bukan karena saya yang membuatnya rumit.”
Verstappen menegaskan akan tampil habis-habisan dalam balapan penentuan gelar.
“Saya tidak punya apa-apa untuk kehilangan,” ujarnya.
“Saya akan mencoba menang. Jika harus bertahan, saya bertahan. Jika harus menyerang, saya menyerang. Apa yang bisa terjadi? Saya hanya bisa finis kedua, ketiga atau menang. Dan itu akan luar biasa," tukasnya.