- Reuters
Francesco Bagnaia Akhirnya Bikin Pengakuan Jujur soal Marc Marquez: Dia Lebih Baik dari Saya
Jakarta, tvOnenews.com - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco “Pecco” Bagnaia, mengaku belum sepenuhnya menyatu dengan motor Desmosedici GP25.
Hal ini diungkapkannya usai finis di posisi ketiga pada balapan utama MotoGP Belanda yang digelar di Sirkuit Assen, Minggu (29/6/2025).
- MotoGP 2025
Ia juga memberi pujian pada rekan setimnya, Marc Marquez, yang dinilai lebih piawai mengendalikan motor tersebut dan berhasil keluar sebagai pemenang.
Bagnaia memulai balapan dari posisi kedua dan sempat memimpin di awal.
Namun, ia harus merelakan posisi terdepan setelah disalip Marquez di Lap 5 dan Marco Bezzecchi pada Lap 8.
Di lap selanjutnya, Pedro Acosta juga sempat melewatinya, meski Bagnaia berhasil merebut kembali posisi tersebut di Lap 14. Sejak itu, ia hanya bisa menjaga posisinya di urutan ketiga hingga akhir balapan.
Masalah klasik kembali menghantui Bagnaia, yakni penurunan performa ban depan yang signifikan setelah tujuh lap pertama—kendala yang sama ia alami di MotoGP Italia di Mugello dua pekan sebelumnya.
Padahal, menurutnya, ia sempat merasa memiliki kecepatan dan ritme yang cukup kompetitif sepanjang akhir pekan.
"Ini pertama kalinya musim ini saya merasa punya kecepatan yang sangat baik sepanjang akhir pekan. Tapi hasilnya tetap saja sama," kata Bagnaia.
- Reuters
"Saya mengalami kesulitan yang serupa, yakni kehilangan grip depan di pertengahan lomba," katanya lagi.
"Meski begitu, saya bisa cepat lagi di bagian akhir," ujar Bagnaia dalam konferensi pers usai balapan.
Pada kesempatan yang sama, Bagnaia pun mengakui kemampuan Marquez dalam mengoptimalkan performa GP25 jauh lebih baik darinya.
"Marc tampil luar biasa. Ia berhasil menjaga performa sampai akhir balapan. Sementara saya masih mencari keseimbangan, karena saya sudah sangat terbiasa dengan karakter motor tahun lalu," lanjut juara dunia tiga kali tersebut.
Meski belum puas dengan hasilnya, Bagnaia tetap membawa pulang optimisme dari Assen.
Ia menilai performanya menunjukkan progres positif, terutama jika dibandingkan dengan balapan di Aragon dan Mugello, di mana ia mampu tampil menyerang sejak awal lomba.